Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buyung: Omongan Busyro Imbauan Moral untuk Pejabat

Kompas.com - 16/11/2011, 19:41 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Praktisi hukum senior Adnan Buyung Nasution menilai, pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas terkait banyaknya pejabat negara yang memiliki gaya hidup hedonis adalah imbauan moral. Selama imbauan tersebut baik, menurut Buyung, tidak masalah jika Busyro melontarkan hal tersebut.

"Saya yakin Busyro itu moralnya baik, bisa jamin saya. Jadi kalau orang seperti dia ngomong seperti itu kita harus bersyukur, masih ada pejabat tinggi yang mau ngomong seperti itu," ujar Buyung di Jakarta, Rabu (16/11/2011).

Buyung yang juga mantan Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) ini mengatakan, untuk membuat beberapa pejabat negara sadar akan tugas-tugasnya memang seringkali diperlukan kritik yang tajam. Buyung mengakui, saat ini memang banyak pejabat negara yang hidup dengan gaya hedonis, namun hasil tersebut didapat dari hasil korupsi.

"Jadi mereka menyatunya kekuasaan dan jabatan uang. Ini yang merusak negara, dan akhirnya negara dikuasai oleh oligarki dengan sistem oligarki yang rusak. Mereka ini sudah mengalami degradasi moral dan etika yang merosot. Contohnya lihat saja, ketika ada kritik, atau orang yang ngomong, mereka langsung marah-marah. Moral seperti inilah yang harus diperbaiki," kata Buyung.

Sebelumnya, pendapat serupa juga dikemukakan Ketua Komisi III DPR Benny K Harman. Menurut Benny, tidak ada yang luar biasa dari pernyataan Busyro itu lantaran memang terjadi. Busyro, kata dia, mengatakan itu berdasarkan pengamatan pribadi.

"Omongan Pak Busyro adalah realitas. Itu tidak hanya di DPR. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat hedonisme. Pernyataan itu sama kayak dia bilang matahari terbit dari timur. Sudah tahu. Kecuali dia bilang matahari terbit dari barat, berarti dia sakit," kata Benny di Kompleks DPR, Jakarta, Selasa kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com