Jakarta, Kompas -
”BPK jangan sampai mundur selangkah pun jika ada tekanan dari mana pun, termasuk dari Istana,” kata anggota Tim Pengawas Pelaksanaan Rekomendasi Panitia Khusus Bank Century, Bambang Soesatyo, Rabu, di Jakarta.
Menurut dia, meski belum terbukti, tim mencurigai ada upaya pertemuan untuk mengeliminasi hasil audit forensik BPK terkait kasus Bank Century. Audit forensik BPK dijadwalkan diumumkan akhir November ini.
”Saya mendengar pertemuan antara Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Selasa, dilakukan diam-diam. Padahal, pertemuan Sri Mulyani dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diberitakan media massa. Ini patut dicurigai,” kata Bambang.
Sri Mulyani dan Boediono pernah menjadi Menteri Keuangan dan Ketua Komite Stabilitas Sektor Keuangan serta Gubernur Bank Indonesia saat proses pengucuran dana talangan Rp 6,7 triliun kepada Bank Century. Keduanya juga pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi dan Panitia Khusus DPR untuk Bank Century.
Ketua BPK Hadi Purnomo, di Jakarta, menegaskan, BPK tidak mudah diintervensi siapa pun. ”Jangan khawatir, BPK tetap independen,” ujarnya.
Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat mengakui ada pertemuan Sri Mulyani dan Boediono. Pertemuan itu tak terkait dengan kasus Bank Century.