21 Pembelot Korut Terkatung-katung di Laut

SEOUL, KOMPAS.com — Satu kelompok 21 warga Korea Utara termasuk anak-anak ditemukan terkatung-katung di dalam kapal kecil di lepas pantai barat Korea Selatan, kata penjaga pantai Korsel, Sabtu  (5/11/2011).

Kelompok itu menyampaikan keinginan untuk membelot setelah mereka ditemukan di lepas pantai Pulau Socheong di Laut Kuning, Selasa, kata seorang juru bicara penjaga pantai.

Mereka tiba di pelabuhan Incheon di barat pada hari itu juga dengan menumpang satu kapal patroli, sedangkan kapal mereka ditunda, tambah juru bicara itu. Sejak saat itu, ke-21 warga Korut itu diperiksa satu tim gabungan penyelidik.

Tidak segera jelas mengapa pihak penjaga pantai tidak mengumumkan selama empat hari setelah mereka diselamatkan.

Ratusan warga Korut setiap tahun meninggalkan negara mereka akibat kekurangan pangan dan penindasan di tanah air mereka yang terkucil itu.

Mereka biasanya melarikan diri dengan berjalan kaki ke China, bersembunyi, dan kemudian pergi ke satu negara ketiga untuk mencari tempat tinggal di Korsel. Beijing memulangkan kembali mereka yang tertangkap, menyebut mereka adalah para imigran ekonomi.

Kebijakan Seoul adalah menerima semua warga Korut yang ingin tinggal di Korsel, dan memulangkan mereka yang tersesat memasuki perbatasan laut tanpa disengaja.

Sembilan pengungsi Korut termasuk tiga anak-anak ditolong penjaga pantai Jepang, September, setelah meninggalkan pantai timur Korut. Mereka tiba di Korsel bulan lalu.

Dalam satu kasus lainnya, dua warga Korut juga masuk ke Korsel bulan lalu setelah mereka ditemukan terkatung-katung dalam satu kapal kecil di lepas pantai timur.