JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengungkapkan, profesionalitas Polri tidak akan luntur meskipun mendapat bantuan fasilitas dari PT Freeport Indonesia. Menurutnya, penerimaan fasilitas itu semata-mata hanya untuk sarana dan prasarana keamanan dan ketertiban, terutama di Papua.
"Polri bekerja dengan prinsip-prinsip profesionalisme. Jadi polri Pro pada kebenaran, pro kepada nilai-nilai hukum. Itu landasan kerja. Bukan karena dapat uang saku, terus kemudian ada keberpihakan. Yang jelas, ini kan dalam rangka harkamtibnas. Jadi kalau konteksnya keberpihakan, keberpihakan untuk apa," ujar Boy di Gedung Humas Polri, Jakarta, Kamis (3/11/2011).
Ia berharap permasalahan antara PT Freeport dan karyawannya bisa segera terselesaikan, termasuk agar karyawan berunjuk rasa secara damai. "Para pekerja harus sadar tidak boleh melakukan anarki untuk memperoleh hak-haknya itu. Komunikasi sehingga negosiasi yang dimintakan itu mencapai angka yang diharapkan," lanjutnya.
Ia menyatakan, pihak luar yang menganggap hal tersebut sebagai gratifikasi harus melihat parameter dari tindakan itu sendiri. Ia meminta publik tidak menyalahartikan pemberian fasilitas tersebut. "Kan ini untuk kepentingan tugas. Maksudnya, ini untuk mendukung agar prajurit Bhayangkara kita di sana dapat bekerja secara efektif. Tujuannya kan dalam rangka pelaksanaan tugas," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.