Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Konsisten Jalankan Otsus Papua

Kompas.com - 03/11/2011, 19:40 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengakui penerapan Undang-Undang No 21 Tahun 2004 tentang Otonomi Khusus Papua belum dilaksanakan secara maksimal. Menurut Balthasar, untuk mengatasi persoalan mengenai kesejahteraan masyarakat Papua, pemerintah harus konsisten menjalankan Otsus tersebut.

"Ini memang UU terbaik, yang bisa memberi jawaban untuk persoalan Papua, secara khusus dalam bidang ekonomi. Jadi, kita minta sekarang agar pemerintah pusat harus betul-betul berkomitmen dan konsisten untuk mempersiapkan UU otsus itu," ujar Balthasar di Gedung Kementrian Pertahanan, Jakarta, Kamis (3/11/2011).

Balthasar yang merupakan salah satu konseptor UU otsus itu mengatakan, konsistensi dari implementasi UU tersebut saat ini masih sangat minim. Menurutnya, masyarakat Papua masih banyak belum mendapat efek dari penggunaan otsus tersebut.

"Karena konsepnya kami orang Papua yang menyusun sendiri. Dari masyarakat adat sampai terbentuk UU itu, sampai disetujui. Jadi persoalan sekarang konsistensi dari impelementasi UU otsus itu," katanya.

Meski demikian, Balthasar juga mengharapkan agar pemerintah daerah Papua dapat melaksanakan UU tersebut dengan penuh tanggung jawab. "Karena pemerintah daerah di Papua dari Gubernur sampai pemimpin daerah adalah orang Papua. Mereka juga harus melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, khusunya dalam hal leadership agar implementasi UU itu bisa terlaksana," kata Balthasar.

Hal senada juga diungkapkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Menurut Yusgiantoro, tidak berjalannya otsus secara maksimal karena pemerintah pusat maupun daerah belum dapat menerapkan dan melaksanakan dengan baik.

"Memang belum maksimal. Jadi, butuh peran lebih dari pemerintah pusat maupun daerah agar permasalahan-permasalahan ekonomi masyarakat Papua ini bisa selesai," kata Purnomo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sejarah Hari Buku Nasional

    Sejarah Hari Buku Nasional

    Nasional
    Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

    UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

    Nasional
    KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

    KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

    Nasional
    Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

    Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

    Nasional
    Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

    Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

    Nasional
    Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

    Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

    Nasional
    Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

    Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

    Nasional
    Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

    Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

    Nasional
    PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

    PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

    Nasional
    Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

    Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

    Nasional
    Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

    Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

    Nasional
    Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

    Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

    Nasional
    Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

    Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

    Nasional
    Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

    Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com