JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Boediono mengatakan, Gerakan Indonesia Mengajar sebaiknya tidak diintervensi birokrat. Jika birokrat sampai ikut campur, program Indonesia Mengajar malah akan berjalan kacau.
"Penggagas ide ini tidak mau birokrat ikut campur tangan. Kalau birokrat ikut, malah kacau nanti," kata Boediono, Selasa (1/11) di Kantor Wakil Presiden.
Hal tersebut disampaikan Boediono saat memberikan sambutan dalam acara pelepasan 47 pengajar muda angkatan ketiga Gerakan Indonesia Mengajar. Penggagas ide Indonesia Mengajar dan Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar Anies Baswedan, Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid, serta Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim hadir dalam kesempatan tersebut.
Karena itu, menurut Boediono, pemerintah hanya memeberikan dukungan. Entah itu dukungan untuk kelancaran program dan sebagainya, bukan intervensi langsung. "Kantor Wapres selalu siap membantu suatu program yang sangat mulia," katanya.
Sebanyak 47 pengajar muda yang belum lama lulus dari perguruan tinggi akan pergi ke berbagai daerah terpencil pada Kamis (3/11/2011) untuk mengajar di sekolah dasar yang kekurangan guru. Mereka bertugas selama satu tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.