Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Alasan Golkar Pilih Ical Sebagai Capres

Kompas.com - 28/10/2011, 17:16 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setidaknya ada tujuh alasan mengapa 33 DPD Golkar mendukung Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menjadi calon Presiden pada pemilihan Presiden 2014. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPD Daerah Istimewa Yogyakarta Gandung Pardiman sesuai mengikuti Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Partai Golkar.

"Setidaknya ada tujuh alasan. Pertama, Pak Ical adalah Ketua Umum partai ini. Kedua, Pak Ical juga sudah didukung oleh 33 DPD di 500 Kabupaten dan Kota," ujar Pardiman kepada wartawan di Hotel Mercure, Jakarta, Jumat (28/10/2011).

Ditambahkan Pardiman, selama menjabat sebagai Ketua Umum Golkar, Aburizal dinilai mempunyai jaringan ekonomi yang baik di tingkat nasional dan internasional. Selain itu, lanjut Pardiman, Aburizal juga merupakan salah satu tokoh politik saat ini yang mempunyai finansial yang kuat.

"Kemudian Pak Ical telah membuktikan pengalaman dalam berorganisasi dan birokrasi pemerintahan. Beliau pernah menjabat dua kali sebagai Menteri Koordinator. Terakhir, Pak Ical juga mempunyai pengalaman organisasi yang kuat," jelas Pardiman.

Meski demikian, Pardiman mengakui, kelemahan Aburizal saat ini adalah kasus lumpur Lapindo. Namun, dirinya optimistis berbagai persoalan di daerah tersebut akan segera terselesaikan dengan cukup baik.

"Yakin. Karena Golkar di Jawa Timur kaderisasinya cukup bagus. Artinya rakyat di sekitar Lapindo itu tidak benci amat sangat. Apalagi, Pak Ical sudah mengeluarkan Rp 9 triliun dan itu uangnya sudah. Jadi sekarang hanya masalah sertifikasi tanah. Soal tanah ini yang masih perlu penataan, jangan sampai masalah tanah ini ilegal," katanya.

Ketika ditanya apakah ada calon lain, selain Ical, Pardiman mengatakan sejauh ini Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat tersebut adalah yang terbaik. "Dan kita juga tidak ingin ada pengalaman seperti kemarin. Banyak calon dengan ambisi-ambisi pribadi, karena dia maju dengan membuat intrik-intrik dan saling mengadu. Nah ini yang harus kita hilangkan, wong kita sudah bersatu padu, dan intrik perseorangan itu sudah tidak ada," kata Pardiman.

Dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Partai Golkar, Kamis (27/10/2011) kemarin, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memutuskan untuk mengikuti pemilihan Presiden 2014. Namun, deklarasi pencalonannya sebagai presiden akan dilakukan di Rapimnas III Golkar tahun 2012. Keputusan itu diambil karena elektabilitas Golkar yang saat ini sekitar 18 persen, pada tahun 2012 diharapkan sudah lebih dari 25 persen dan elektabilitas Aburizal Bakrie sekitar 20 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com