Jakarta, Kompas
Golkar juga dipastikan meniadakan konvensi untuk menentukan calon presiden itu. Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono mengemukakan hal itu di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa.
”Saya mendengar hampir semua pengurus daerah berniat mengajukan Aburizal Bakrie menjadi calon presiden. Hal itu tinggal diumumkan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) tahun ini,” katanya.
Aburizal ingin pembahasan calon presiden tidak dilakukan kali ini. Namun, kata Agung, pengurus daerah Golkar kuat mendesakkan pengumuman itu. Pencalonan Aburizal tak memakai konvensi sebab mekanisme yang sudah dua kali diterapkan Golkar itu dinilai tak berhasil menjadikan calon presiden dari Golkar menjadi pemenang pemilu.
”Kami memandang sebaiknya menanyakan langsung kepada masyarakat melalui mekanisme survei,” kata Agung lagi.
Secara terpisah, Ketua Penyelenggara Rapimnas Golkar Sharif Cicip Sutardjo di Jakarta, menyatakan, Golkar optimistis memenangi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014. Keyakinan itu berangkat dari hasil sejumlah survei politik dari lembaga berbeda yang selalu menempatkan Golkar dalam urutan teratas di mata masyarakat.
”Survei dari Januari hingga Oktober ini menunjukkan Golkar unggul sebagai partai politik. Terakhir mendapat dukungan hingga 18,5 persen. Ketua Umum Golkar mendapatkan dukungan suara tertinggi sebagai presiden berdasar survei dengan perolehan dukungan hingga 14,5 persen,” kata Cicip.
Menurut dia, survei yang diadakan Yudi Latif memunculkan nama tokoh lain, seperti Prabowo Subianto yang memperoleh dukungan 8 persen, M Jusuf Kalla (7 persen), serta Wiranto, Puan Maharani, dan Anas Urbaningrum yang memperoleh dukungan 4 persen hingga 4,5 persen.
Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham mengatakan, mungkin saja dalam rapimnas disebutkan calon presiden yang akan diajukan Golkar.