Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Tuntut Penuntasan Penembakan Freeport

Kompas.com - 24/10/2011, 13:31 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perwakilan masyarakat Papua dan keluarga korban penembakan di PT Freeport Indonesia, Timika, Papua, hari ini mendatangi Komnas Hak Asasi Manusia. Kedatangan mereka tersebut, dimaksudkan untuk mengadu agar Komnas HAM dapat mengungkap berbagai kasus penembakan warga di sekitar wilayah PT Freepot di Timika, Tembaga Pura, Kuala Kencana, dan Banti.

"Kami warga di sana, baik di Timika, Tembaga Pura, Kuala Kencana, sudah tidak ada lagi rasa nyaman. Kami selalu diteror setiap hari. Berbagai tindakan kekerasan kepada warga kami terus terjadi," ujar Solihin, pemimpin rombongan saat mengadukan permasalahan tersebut di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (24/10/2011).

Solihin menuturkan, berbagai kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap warga di sekitar PT Freeport sudah terjadi semenjak 2009 lalu. Bahkan menurutnya, pada 21 Oktober kemarin, telah kembali terjadi kasus penembakan terhadap tiga karyawan PT Freeport oleh oknum yang tidak dikenal.

"Itu berarti dalam jangka waktu satu minggu, setelah penembakan pada 14 Oktober, sudah ada enam orang yang ditembak di daerah kami. Dan, tentu hal ini telah memberikan dampak negatif kepada kami. Kami merasa sudah tidak ada jaminan keamanan di sana. Kami selalu hidup dengan rasa cemas," tuturnya.

Menurut Solihin, berbagai tindakan itu, telah menjadikan kondisi masyarakat di daerah tersebut tidak nyaman. Bahkan, dikatakan Solihin, beberapa keluarga korban penembakan tersebut, saat ini juga banyak yang mengalami trauma berkepanjangan. "Dan bukan hanya keluarga korban yang tewas saja. Tetapi juga keluarga korban yang luka-luka. Pasti mereka juga trauma, sehingga hal ini sangat berpengaruh dengan kualitas hidup kami di sana," kata Solihin.

Oleh karena itu, Solihin mengharapkan agar Komnas HAM dapat mengusut tuntas seluruh kasus tindakan penembakan tersebut. Ia menilai, jika para pelaku teror tersebut tidak segera diusut tuntas, maka kondisi masyarakat Papua di sekitar wilayah Freeport akan semakin terancam.

"Kami ingin agar pelaku-pelaku yang terlibat itu ditindak tegas, sesuai dengan hukum yang berlaku di negara ini. Dan kalau penembakan di Aceh saja bisa cepat diselesaikan, kenapa kami tidak," kata dia.

Menanggapi aduan tersebut, Wakil Ketua Bidang Eksternal Komnas HAM, Nurkholis mengatakan, sejauh ini pihaknya masih melakukan investigasi terhadap berbagai penembakan di wilayah tersebut. Menurutnya, perkembangan keamanan di Papua, khususnya di Timika, memang perlu ditingkatkan lagi oleh aparat keamanan yang berjaga di sana.

"Jadi selama ini memang kita sudah melakukan upaya-upaya dengan melakukan investigasi, termasuk juga melakukan mediasi untuk menuntaskan kasus ini, berdasarkan UU No.39 Komnas HAM. Jadi laporan ini, akan tetap akan menjadi masukan bagi kita untuk mengusut tuntas berbagai teror, dan tindakan kekerasan di sana," kata Nurkholis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com