Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Tertutup Kemungkinan Megawati Maju di 2014

Kompas.com - 23/10/2011, 16:34 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan  Megawati Soekarnoputri tidak menutup kemungkinan akan kembali maju sebagai calon Presiden dalam Pemilu 2014 .

Hal itu dikatakan politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait saat rilis hasil survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu ( 23/10/2011 ).

Maruarar mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan banyak hal untuk mencalonkan Megawati. Selain kondisi kesehatan serta pandangan internal partai, kata dia, hal yang paling penting untuk dilihat yakni dukungan publik terhadap Megawati.

"Yang perlu kita dengar secara objektif bagaimana dukungan publik. Artinya itu penting. Dua kali kita ikut Pilpres kita belum berhasil. Tentu pembelajaran paling utama kita harus mendengar betul dan melihat secara objektif," ucap dia.

Dari segi fisik, Maruarar menilai, Megawati masih sangat kuat. Penilaian itu berdasarkan kunjungan Megawati ke berbagai tempat dalam sebulan terakhir.

"Ibu Mega sekarang sedang di Cirebon ketemu nelayan. Minggu lalu ada di Solo dan Yogyakarta. Beberapa waktu lalu ke Sulawesi dan Kalimantan. Ibu lima jam naik bus. Tadi naik kapal laut. Kemarin berangkat pagi, malamnya masih ada acara. Menurut saya sangat kuat," ucap Maruarar.

Ia mengatakan, setelah melihat berbagai faktor itu, pihaknya akan mengambil keputusan di akhir tahun 2013 .

"Kalau surveinya bagus, kesehatan oke, faktor internal sangat mendukung, saya rasa tidak ada alasan untuk tidak maju. Kita akan mengalir saja. Tidak ada yang bisa dalam posisi melarang atau memaksa untuk maju," ucapnya.

Maruarar menambahkan, pihaknya tidak mengkhawatirkan wacana pemimpin muda. Pasalnya, kata dia, belakangan banyak politisi muda yang tersangkut masalah.

Hasil survei JSI, jika pemilu dilakukan saat ini, Megawati berada di posisi tertinggi dalam dua kelompok calon Presiden. Pertama, JSI menawarkan lima calon Presiden kepada publik. Sebanyak 23,8 persen memilih Megawati, 17,6 persen memilih Prabowo Subianto, 13,7 persen memilih Aburizal Bakrie, 4,9 persen memilih Hatta Rajasa, dan 1,1 persen memilih Djoko Suyanto. Sisanya tidak menjawab.

Kelompok kedua, Megawati disandingkan dengan calon lain. Sebanyak 23,6 persen memilih Megawati, 15,3 persen memilih Aburizal Bakrie, 12 persen memilih Wiranto, 6,1 persen memilih Hatta Rajasa, dan 2,6 persen memilih Ani Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com