JAKARTA, KOMPAS.com — Pada proses reshuffle atau penataan kembali susunan Kabinet Indonesia Bersatu II, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengubah dua nama kementerian. Perubahan nama dua kementerian diharapkan dapat membuat kerja dua lembaga tersebut lebih efektif.
Saat mengumumkan perubahan KIB II di Istana Merdeka, Selasa (18/10/2011) malam, Presiden mengubah nama Kementerian Pendidikan Nasional menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Argumentasi saya adanya kaitan erat antara pendidikan dan kebudayaan, education and culture," kata Presiden ketika menyampaikan pengumuman perombakan susunan kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/10/2011).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dipimpin oleh M Nuh dan dibantu dua wakil menteri, yaitu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti dan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim.
Selain itu, Kepala Negara juga mengubah nama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Presiden mengatakan bahwa dirinya sengaja menambahkan fungsi ekonomi pada kementerian tersebut.
"Ada kecenderungan erat antara pariwisata dan ekonomi kreatif atau industri kreatif, sebagaimana berkembang di banyak negara, termasuk negara kita. Kita ingin pariwisata bersatu dengan ekonomi kreatif sehingga ke depan, bila dikembangkan baik, bisa menjadi sumber devisa kita. Dengan demikian, perekonomian kita tambah maju," kata Presiden.
Kementerian ini dipimpin oleh Mari Elka Pangestu yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Mari dibantu oleh seorang wakil yang dijabat Sapta Nirwandar, mantan Direktur Jenderal Pariwisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.