Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2-3 Kementerian Dicengkeram Mafia Anggaran

Kompas.com - 08/10/2011, 00:00 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, mengungkapkan bahwa dua hingga tiga kementerian sekarang ini dicengkeram oleh jaringan mafia anggaran. Jaringan itu melibatkan oknum parlemen, pengusaha, calo, pejabat daerah, dan sebagian besar pejabat di beberapa kementerian.

Salah satu kementerian itu, ungkap Nazaruddin, adalah Kementerian Pendidikan Nasional melalui pengadaan barang dan jasa. Nilai proyeknya mencapai triliunan rupiah.

Demikian disampaikan deklarator Pos Pengaduan Praktik Mafia Anggaran, Laode Ida dan Zainal Bintang, kepada Kompas, seusai menerima pengaduan dari Nazaruddin di pintu gerbang Markas Komando Brigade Mobil, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (7/10/2011) sore.

Dalam pengaduan itu, Nazaruddin didampingi kuasa hukumnya, OC Kaligis, dan staf pengacaranya serta sekitar 20 orang pengacara, seperti Rudi Lontoh dan Yan Apul. Pengaduan Nazaruddin langsung di ruang tahanannya di Mako Brimob.

"Pengakuan Nazaruddin membuat saya terkejut karena, selain oknum DPR, banyak disebutkan adalah kalangan eksekutif yang terlibat mafia anggaran. Bahkan, ada dua hingga tiga kementerian yang terkooptasi oleh mafia anggaran. Salah satunya Kementerian Pendidikan Nasional, yang dicengkeram kuat oleh jaringan mafia anggaran," ucap Laode.

Menurut Laode, cengkeraman kuat mafia anggaran di Kementerian Pendidikan Nasional dikuasai oleh pengusaha yang dibawa sendiri oleh pejabat kementerian tersebut. "Sementara, saya belum mau sebutkan namanya," tambah Laode.

Laode juga menyebutkan, Nazaruddin mengungkapkan lebih dari 10 nama yang sebagian sudah dilaporkan ke Pos Pengaduan Praktik Mafia Anggaran, dan sebagian lagi nama-nama baru.

Sementara, menurut Zainal Bintang, pengusaha yang menguasai jaringan mafia di Kementerian Pendidikan Nasional seperti unit khusus karena setiap proyek dikuasainya.

"Modusnya di antaranya hampir sama dengan pengaduan mafia anggaran lainnya. Pengusaha menjadi operator untuk mendapatkan proyek. Dia yang berhubungan dengan oknum DPR dan di kementerian. Oknum pengusaha itu berani mengeluarkan uang miliaran rupiah di muka, sebelum dia mendapatkan puluhan miliar proyek lainnya," kata Zainal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com