Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Diskriminatif, Usut Barang Nazaruddin

Kompas.com - 07/10/2011, 13:46 WIB
Ferry Santoso

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Penyidik Polri diminta cepat memeriksa pihak pelapor terkait laporan kasus dugaan penggelapan barang milik Nazaruddin di Bogota, Kolombia, yang hilang. Polri tidak boleh diskriminatif dalam menangani kasus, karena dalam laporan kasus pencemaran nama baik yang dilaporlan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum terhadap Nazaruddin, penyidik malah proaktif memeriksa Anas Urbaningrum di Blitar, Jawa Timur.

"Penyidik Polri jangan diskriminatif dalam menangani kasus. Laporan terkait kasus barang Nazaruddin yang hilang, harus segera ditindaklanjuti dengan memeriksa pelapor," kata Ketua Presidium Indonesia Police Wacth (IPW) Neta S Pane di Jakarta, Jumat (7/10/2011).

Menurut Neta, tidak sulit bagi penyidik Polri untuk meminta keterangan pihak pelapor, termasuk Nazaruddin yang saat ini berada di tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Selain itu, lanjut Neta, penyidik Polri juga harus memeriksa atau meminta keterangan penyidik KPK dan anggota Polri yang menjemput Nazaruddin di Bogota, Kolombia, sebagai saksi.

Ketika ditanya apakah penyidik Polri mampu meminta keterangan atau memeriksa penyidik KPK atau anggota Polri yang menjemput Nazaruddin dan mengusut kasus tersebut, menurut Neta, hal itu menjadi tantangan Polri untuk bisa independen dan profesional.

Menurut Neta, pengusutan barang Nazaruddin yang hilang itu sangat penting untuk membongkar dan memperjelas berbagai dugaan yang selama ini muncul, terutama terkait dengan pertemuan pimpinan KPK Chandra Hamzah dengan Nazaruddin dan adanya dugaan pemberian uang kepada Chandra Hamzah.

Sebelumnya, kuasa hukum Nazaruddin, Dea Tunggaesti melaporkan kasus dugaan penggelapan barang milik Nazaruddin, yaitu CD dan flasdisk, di Bogota yang hilang, ke Bareskrim Polri. Barang itu dititipkan kepada Duta Besar RI di Kolombia. Namun, saat di Jakarta, barang-barang itu sudah tidak ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com