Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Anggota Komite Etik yang Beda Pendapat?

Kompas.com - 07/10/2011, 12:03 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perbedaan pendapat atau dissenting opinion terjadi dalam pengambilan keputusan Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi. Tiga anggota Komite Etik berpendapat bahwa Wakil Ketua KPK, Chandra M Hamzah dan Haryono Umar, melakukan pelanggaran etika ringan. Namun, karena empat anggota lainnya berpendapat sebaliknya, Chandra dan Haryono bebas dari pelanggaran etik.

Kesimpulan itu diumumkan Komite Etik pada Rabu (5/10/2011). Namun, hingga kini tidak juga diungkap siapa saja anggota Komite Etik yang berbeda pendapat itu.

"Itu yang tidak boleh dikasih tahu. Saya enggak berani kasih tahu juga karena ada ketentuannya," kata Wakil Ketua Komite Etik KPK Said Zainal Abidin, Jumat (7/10/2011) di Jakarta.

Said mengatakan, tujuh anggota Komite Etik telah sepakat untuk tidak merinci siapa-siapa saja yang memiliki pendapat berbeda. Said tetap bungkam ketika ditanya apakah anggota yang berbeda pendapat itu berasal dari eksternal atau internal KPK.

"Memang kami sampai sekarang belum membuka. Itu kesepakatan bersama. Nanti kalau ada yang dari luar, ya terserahlah. Dua-duanya enggak boleh dikasih tahu," ucapnya.

Komite Etik beranggotakan unsur internal dan eksternal KPK. Kesepakatan Komite Etik untuk tidak mengungkapkan siapa anggota Komite Etik yang berbeda pendapat tersebut menimbulkan tanda tanya.

Sejumlah kalangan menilai publik tetap harus mengetahui rinci soal keputusan Komite Etik tersebut. Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, mengusulkan agar Komite Etik lebih terbuka memperlihatkan siapa anggotanya yang melihat adanya pelanggaran kode etik pimpinan KPK dan siapa yang menoleransi habis-habisan.

"Dissenting opinion itu membuktikan adanya sebuah pelanggaran. Walaupun cuma tiga orang, mestinya dibuka siapa yang berbeda itu," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com