Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Warisan Budaya di Museum Wayang

Kompas.com - 06/10/2011, 05:48 WIB
Editor

Oleh: Chaerul Huda

Kompasiana:  roelly87

Setelah menginjakkan kaki di stasiun Kota, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi Museum Wayang. Sebuah museum yang terletak di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, bersebelahan dengan Museum Fatahillah.

Saat itu, pengunjung sangat ramai, didominasi oleh kawanan pelajar. Ada juga beberapa turis. Mereka antusias melihat beraneka ragam koleksi Museum Wayang, mulai dari Wayang Kulit, Wayang Golek, Topeng, Lukisan bertema Wayang, Boneka, Gamelan, dan beberapa koleksi lainnya.

Sekitar satu jam, saya menge­lilingi museum wayang. Dari mulai lantai satu hingga lantai dua, termasuk ruang Masterpiece, dan ruang Gamelan. Saya paling senang saat melihat silsilah wayang purwa, mulai dari Batara Guru hingga ke Parikesit. Lalu ada juga Wayang Revolusi, seperti Mantan Presiden Soekarno, Mantan Wakil Presiden Muhammad Hatta, dan Pangeran Dipenogoro yang berhadapan dengan pihak Belanda.

Saat saya berada di lantai dua, sedang melihat koleksi wayang dalam wujud raksasa (Tiwikrama), tiba-tiba terdengar obrolan dari pelajar SD dan SMP.

“Yang ini kok mirip Son Go Ku, ya?” Tanya salah seorang anak berseragam putih merah kepada kawannya.

“Iya, dua-duanya mirip tokoh Dragon Ball, ya. Apalagi yang rambutnya berwarna emas, seperti Super Saiya 4,” jawab kawannya, bingung.

Mendengar pembicaraan mereka, saya yang tepat sedang menjepret foto Sri Kresna, langsung menimpali. “Bukan, Dik. Ini Tiwikrama dari Prabu Puntadewa, anggota tertua dari Pandawa Lima. Memang kalau sedang marah, ia akan merubah wujud menjadi kera putih raksasa. Ya, mirip tokoh kartun Son Goku, namun ini asli wayang gubahan pujangga asal Indonesia…”

“Oh, kirain saya ini Son Goku sedang jadi Super Saiya 4.” Jawab mereka serentak.

Selengkapnya: http://kom.ps/4lkD

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com