JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (4/10/2011), di Kantor Presiden, Jakarta, mendadak memberikan pernyataan pers singkat terkait dengan rumor beredarnya sejumlah nama yang dikabarkan bergabung ke dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.
Pernyataan disampaikan setelah Presiden menerima Ikhtiar Hasil Pemeriksaan Semester I BPK dari Ketua BPK Hadi Purnomo. Nama-nama orang yang dikabarkan menjadi menteri telah beredar luas di media massa.
Mereka di antaranya Fadel Muhammad yang dikabarkan menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Cicip Sharif Sutardjo sebagai Menteri Kelautan, Gita Wiryawan sebagai Menteri BUMN, George Toisutta sebagai Menteri Perhubungan, Budi Susilo Supandji sebagai Menteri Pekerjaan Umum, Amir Syamsuddin sebagai Menteri Hukum dan HAM, Karen Agustiawan sebagai Menteri ESDM, Jumhur Hidayat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar sebagai Menteri Perumahan Rakyat, dan Emirsyah Satar atau Sandiaga Uno sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.
"Saya tidak tahu-menahu soal nama-nama yang beredar sekarang ini. Tidak ada satu pun informasi yang keluar dari saya tentang itu semua. Ini di luar pengetahuan saya. Sumbernya bukan dari saya," kata Presiden.
Ketika menyampaikan hal tersebut, wajah Presiden terlihat serius. Ada nada penekanan dalam pernyataan yang ditujukan sebagai klarifikasi atas rumor yang beredar sekarang ini.
Presiden mengaku menerima banyak SMS yang menanyakan perihal nama-nama yang beredar tersebut. Presiden tak ingin pengalaman penyusunan KIB II pada 2009 terulang.
Saat itu, kata Presiden, banyak pihak yang marah dan ngamuk bahkan hingga saat ini. Mereka marah lantaran batal dijadikan menteri. Padahal, nama mereka sudah santer digadang-gadang sebagai calon menteri.
Presiden mengatakan, dalam melakukan perombakan kabinet, dirinya hanya melibatkan Wakil Presiden Boediono. Presiden meminta Wapres memberikan pandangan dan saran terhadap calon menteri. Saat ini, Presiden dan Wapres masih melakukan perombakan kabinet.
"Jangan anggap itu sumber dari Istana, berasal dari saya. Sekali lagi, saya tidak tahu apa yang diisukan ke sana kemari terkait calon menteri, dan menteri yang akan diganti," kata Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.