Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Intervensionistis? Gaya Tak Jelas

Kompas.com - 03/10/2011, 08:08 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Terminologi gaya kepemimpinan intervensionistis yang akan diterapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah melakukan reshuffle kabinet dinilai sebagai hal yang tidak jelas.

"Terminologi gaya kepemimpinan intervensionistis itu jangan-jangan hanya ungkapan spotanitas saja yang tidak punya makna apa-apa," kata Abdul Aziz SR, pengajar pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Senin (3/10/2011) di Surabaya.

Rencana Presiden SBY mengubah gaya kepemimpinannya dengan gaya kepemimpinan intervensionistis itu disampaikan Staf Khusus bidang Komunikasi Politik Presiden Daniel Sparinga di Jakarta, Sabtu lalu. Perubahan gaya itu menyusul reshuffle kabinet.

Menurut Aziz, sudah menjadi karakter Presiden SBY yang menyebut kebijakannya dengan terminologi-terminologi tertentu yang terkesan menarik, tetapi sebenarnya tidak pernah ada wujudnya dalam implementasi. " Lihat saja, SBY pernah bilang saya akan berdiri di garis depan dalam pemberantasan korupsi. Ada lagi pedang sudah dihunus untuk membasmi korupsi. Tetapi mana wujudnya? Mana implementasinya?" kata Aziz yang juga Direktur Eksekutif Centre for Public Policy Studies Surabaya ini.

Menurut Aziz, tidak efektifnya pemerintahan SBY selama ini bukan terletak pada gaya kepemimpinan semata. Akan tetapi, karena SBY sendiri lemah dalam manajemen pemerintahan. SBY tidak tegas dalam mengarahkan para menterinya dan  mengeksekusi kebijakan.

"Sebagian besar menterinya tidak memiliki kapasitas yang memadai. SBY tak kuasa keluar dari lingkaran kepentingan pragmatis partai-partai anggota koalisi. Pemerintahan SBY suka sekali menunda dan menumpuk masalah. Tak ada yang tuntas ditangani," tambah Aziz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com