Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Haji Diminta Waspadai Jenis Penipuan

Kompas.com - 02/10/2011, 10:55 WIB

MEKKAH, KOMPAS.com - Calon jamaah haji yang akan menunaikan ibadah di Arab Saudi diingatkan untuk mewaspadai berbagai jenis penipuan. "Pelaku biasanya WNI juga dan mereka umumnya memanfaatkan latar kesukuan atau kesamaan daerah asal. Jadi, jemaah haji yang menjadi sasaran biasanya sesuku atau sedaerah dengan pelaku," kata Kepala Daker Kerja (Kadaker) Madinah Akhmad Jauhari saat dihubungi dari Mekkah, Minggu (2/10/2011).

Diingatkan, calon jamaah haji (calhaj) perlu senantiasa waspada terhadap tindak kejahatan selama berada di Arab Saudi. Berdasarkan pengalaman di musim haji tahun-tahun yang lalu, jamaah haji Indonesia sering menjadi korban tindak kejahatan.

Atas dasar itu pula, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1432 H/2011 Daerah Kerja (Daker) Madinah tahun ini membentuk sektor khusus pengamanan, selain tetap menyiagakan empat sektor lain seperti tahun-tahun lalu.

Dikatakan, Dakernya didukung 30 personel TNI dan Polri yang dibagi dalam dua shift, sektor khusus itu terutama disiagakan di sekitar Masjid Nabawi yang selama ini tercatat sering menjadi lokasi tindak kejahatan, terutama penipuan. "Tindak kejahatan terhadap jemaah haji Indonesia ini pada setiap musim haji tergolong tinggin" katanya.

Berdasarkan kasus-kasus di beberapa musim haji yang lalu, mereka yang menjadi korban tindak kejahatan biasanya jamaah haji yang mengalami kebingungan atau tersesat. "Jadi, jamaah yang kelihatan bingung rawan menjadi korban tindak kejahatan," kata Jauhari.

Untuk itu dia menyarankan jamaah haji agar tidak bepergian sendirian dan juga harus senantiasa waspada. Jangan mudah terpedaya oleh keramahan orang yang menawarkan jasa baik untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Modus penipuan biasanya menawarkan jasa secara baik-baik dan ramah.

Misalnya pura-pura membantu mengamankan barang bawaan jamaah saat pergi ke toilet dan begitu jamaah di toilet, pelaku dengan leluasa membawa pergi barang jamaah. "Kalau ada kesulitan, lebih baik berhubungan dengan petugas yang ditunjuk. Mereka mudah dikenali karena berseragam resmi serta memiliki identitas jelas," kata Jauhari.

Seragam panitia yang digunakan adalah memakai baju lengan panjang warna biru muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Nasional
    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Nasional
    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Nasional
    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Nasional
    Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Nasional
    'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

    "Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

    Nasional
    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com