Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GM Sudarta Luncurkan Cerpen Tragedi 1965

Kompas.com - 30/09/2011, 04:36 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com--Kartunis Indonesia Geradus Mayela Sudarta meluncurkan kumpulan cerita pendek tentang tragedi 1965 di Kantor Aliansi Jurnalis Independen Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis.

Geradus Mayela (GM) Sudarta mengatakan kumpulan cerpen perdana bertajuk "Bunga Tabur Terakir" itu mencoba menuturkan sejarah kelabu persistiwa 1965 atau dikenal dengan G30S melalui pengamatan, pengalaman, dan investigasi terhadap para korban kekerasan peristiwa 1965 di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Menurut Sudarta, kumpulan cerpen ini berupaya merekonstruksi peristiwa 1965, yang diduga direkayasa sedemikian rupa oleh rezim Orde Baru.

"Korban kekerasan tragedi 1965 di Klaten harus mengalami kenyataan pahit karena mereka terus mendapatkan stigma buruk. Saya ingin menyampaikan fakta dan sisi kemanusiaan," katanya.

Ia mencontohkan dalam kumpulan cerpen tersebut seorang gadis bernama Sum menjadi korban kekerasan seorang lurah, yang memsaukkan ayah Sum dalam daftar orang yang tersangkut G30S.

"Sum yang bukan komunis menjadi korban kebejadan manusia. Ada banyak pengalaman lain yang dialami korban dengan kisah masing-masing dalam buku ini," katanya.

Dia mengatakan buku setebal 156 halaman terbitan Galangpress itu merupakan bagian dari pengalaman batin manusia, yang tidak hanya bisa disampaikan lewat media lukisan.

"Saya merasakan ada sisi kehidupan tertentu yang lebih cocok disajikan dalam bentuk cerpen ketimbang menggunakan kartun atau lukisan," kata Kartunis Kompas ini.

Menurut dia, peristiwa 1965 yang direkayasa menimbulkan banyak kecurigaan sehingga perlu usaha untuk merekonstruksi ulang kebenaran sejarah, yang hingga kini belum terungkap.

Dia mengatakan untuk mengungkap peristiwa sejarah membutuhkan proses panjang dan tidak mudah karena orang yang berkaitan dengan PKI secara langsung maupun tidak selama ini selalu mendapatkan stigma buruk.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com