Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siang Ini, Masyhuri Hasan-LPSK Bertemu

Kompas.com - 29/09/2011, 11:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) rencananya akan  menemui Masyhuri Hasan, tersangka kasus dugaan pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2011). Pertemuan itu terkait pemberian perlindungan bagi Masyhuri Hasan sebagai justice collaborator. Hal ini disampaikan kuasa hukum Masyhuri, Agus Heriyanto, kepada Kompas.com, pagi ini.

"Beberapa waktu yang lalu kami mengajukan Masyhuri Hasan ke LPSK sebagai justice collaborator. Kami berharap dengan kondisi yang sudah berkembang, kondisi Masyhuri bisa diperhatikan juga dengan menjadi justice collaborator ia akan dilindungi," ujar Agus.

Masyhuri akan didampingi oleh para kuasa hukumnya dalam pertemuan dengan KPK. Agus menyatakan, permintaan menjadi justice collaborator karena Masyhuri telah memberikan keterangan-keterangan, terutama terkait nama-nama lain yang diduga aktor intelektual dalam kasus tersebut. Oleh karena itu, ia berharap keterangan Masyhuri bisa dipergunakan semestinya dan tidak membawa ancaman bagi kliennya.

"Kami bersyukur bahwa pada saat ini memang proses yang terakhir di Mabes kan sudah ada penetapan tersangka lainnya. Secara real sebenarnya memang ada (nama pelaku lain). Cuma terus terang, kami juga berharap BAP Masyhuri tidak hanya sekadar untuk perlindungannya, tetapi kami juga berharap dari keterangan itu bisa mendorong untuk menetapkan tersangka lainnya," kata Agus.

"Paling tidak pada kondisi-kondisi tertentu jaksa penuntut umum akan mempertimbangkan keringanan-keringanan hukuman untuk Masyhuri," katanya.

Seperti diketahui, Bareskrim Polri menetapkan Masyhuri yang menjadi mantan juru panggil MK sebagai tersangka pada 30 Juni 2011. Ia merupakan tersangka pertama karena dituduh memalsukan tanda tangan dari mantan panitera MK, Zainal Arifin, terkait surat jawaban putusan MK Nomor 084. Ia kemudian mengirimkan surat itu pada Komisi Pemilihan Umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

    Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

    Nasional
    Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

    Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

    Nasional
    Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

    Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

    Nasional
    Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

    Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

    Nasional
    Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

    Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

    Nasional
    KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

    KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

    Nasional
    Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

    Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

    Nasional
    Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

    Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

    Nasional
    Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

    Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

    Nasional
    MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

    MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

    Nasional
    Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

    Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

    Nasional
    Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

    Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

    Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

    Nasional
    World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

    World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

    Nasional
    Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

    Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com