Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Perubahan, Reshuffle Hanya Sebatas Sineteron Politik

Kompas.com - 27/09/2011, 16:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi XI DPR asal Fraksi PDI Perjuangan Arif Budimanta mengatakan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II harus juga diikuti dengan perubahan paradigma dalam menyelesaikan persoalan sosial di masyarakat.

Menurut Arif, jika pemerintah tidak melakukan hal tersebut, reshuffle di Indonesia hanya akan sebatas permainan politik pemerintah yang dilaksanakan tanpa solusi yang jelas.

"Bicara reshuffle tanpa perubahan paradigma is nothing. Reshuffle akan hanya menjadi sinetron politik pemerintah jika tidak diikuti dengan upaya-upaya pemecahan solusi kendala-kendala sosial di masyarakat," ujar Arif dalam diskusi bertajuk "Reshuffle =  Kabinet Neolib Babak Baru" di Jakarta, Selasa (27/9/2011).

Ia berpendapat, ada beragam kebijakan pemerintah yang jauh dari harapan Undang-Undang Dasar 1945, yang merupakan instrumen bangsa untuk mengelola sebuah negara. "Kebijakan itu sering tidak tepat, karena sekarang banyak para pembantu Presiden yang tidak sesuai dengan bidangnya tetap dipertahankan," kata Arif.

Pendapat Arif diamini pengamat politik Iberamsyah. Menurut Iberamsyah, belajar dari pengalaman sebelumnya, reshuffle bila dikaitkan dengan kesejahteraan dan kemandirian rakyat tidak akan berpengaruh jika tidak diiringi dengan komitmen Presiden Yudhoyono untuk mensejahterakan rakyat yang dipimpinnya.

"Pada dasarnya kebijakan selama ini kalau dikaitkan dengan kesejahteraan rakyat, kemandirian bangsa atau soal kedaulatan negara, itu sepanjang presidennya tidak berubah, menterinya mau diganti beberapa kali pun tidak akan berpengaruh," katanya.

Seperti diberitakan, Presiden Yudhoyono dipastikan akan melakukan reshuffle atau perombakan susunan Kabinet Indonesia Bersatu II pada bulan Oktober mendatang. Para menteri yang dinilai tidak cakap dalam melakukan akselerasi perubahan akan diganti sebelum hari pertama memasuki tahun ketiga pemerintahan SBY-Boediono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com