JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengungkapkan pihaknya mendalami keterkaitan antara bom bunuh diri di GBIS Kepunton, Solo dan tiga bom terdapat di Kota Ambon, Maluku. Pasalnya, dua bom meledak pekan lalu di Ambon sebelum peristiwa bom bunuh diri di gereja itu, Minggu (26/9/2011). Sementara, satu bom aktif ditemukan di depan Gereja Maranatha, Ambon pagi tadi.
"Masih didalami apakah ada kaitan dengan bom bunuh diri atau tidak," ujar Anton di Mabes Polri, Senin. Untuk itu pengamanan tempat ibadah di Ambon, kata Anton juga semakin diperketat. Termasuk mendalami jenis bom yang digunakan antara di Ambon dan Solo. "Sebelum mau ibadah disisir dulu tempatnya, Tetap ada pengawalan ketat, khawatir ada pelaku yang bisa menelusup masuk. Kita harus waspada," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan Kamis pekan lalu sebuah bom meledak di daerah Karangpanjang, Ambon. Lalu, Sabtu pekan lalu sebuah bom juga meledak di Terminal Mardika, Ambon. Dalam peristiwa dua ledakan bom di Karangpanjang dan Terminal Mardika itu, tidak ada korban tewas.
Menurut Anton, jenis bom yang ditemukan di depan Gereja Maranata sama dengan jenis bom yang meledak di dua tempat sebelumnya. Meski demikian, dia belum dapat memastikan apakah masih ada bom lagi yang dipasang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.