Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Presiden Dinilai Tidak Penting

Kompas.com - 26/09/2011, 12:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait jaringan teroris yang melakukan pengeboman di halaman Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Kota Solo, Jawa Tengah, dinilai tidak penting untuk rakyat.

Rakyat membutuhkan langkah konkret pemerintah dalam penuntasan jaringan terorisme. "Kalau dari (kelompok) Cirebon emang kenapa? Buat rakyat itu tidak penting. Buat rakyat, ya, ditangkap," kata Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin di Kompleks DPR, Senin (26/9/2011).

Menurut Hasanuddin, terlalu cepat Presiden mengungkap ke publik tergabung jaringan mana pelaku yang beraksi di Solo. "Kalau Kapolri salah (bicara), bisa SBY yang ralat. Kalau SBY yang salah, siapa yang ralat?" kata politisi PDI-P itu.

Hasanuddin mendukung sikap Presiden yang melakukan investigasi internal kepolisian. Pasalnya, menurut dia, aparat telah kecolongan terkait ledakan di Solo. Dengan investigasi itu akan terlihat di mana letak kesalahan. "Hasil investigasi harus disampaikan ke publik," katanya.

Sebelumnya, menurut Presiden, Badan Intelijen Negara (BIN) sudah memberi peringatan dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo juga sudah memberikan instruksi kepada jajaran Kepolisian. Nyatanya, teror masih terjadi.

Pemerintah setengah hati

Martin Hutabarat, anggota Komisi III DPR, menilai komitmen pemerintah belum penuh dalam memberantas terorisme. Penilaian dia berdasarkan tidak terlihatnya langkah-langkah pemerintah pasca-ledakan bom bunuh diri di Cirebon, Jawa Barat, pertengahan April 2011 .

"Persoalan teroris masih merupakan bahaya laten. Pemerintah tidak boleh setengah-setengah dalam menuntaskan. Pemerintah harus membangun kerja sama dengan seluruh masyarakat. Ini bukan persoalan salah satu agama. Ini merupakan kejahatan kemanusiaan," ungkap politisi Partai Gerindra itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Nasional
    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Nasional
    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Nasional
    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Nasional
    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Nasional
    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Nasional
    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Nasional
    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Nasional
    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Nasional
    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    Nasional
    Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

    Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

    Nasional
    Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

    Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

    Nasional
    Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

    Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

    Nasional
    Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

    Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com