Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Tak Ada Mafia Dalam Kasus MK

Kompas.com - 21/09/2011, 16:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Herman Effendy menilai dalam penanganan kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi di Bareskrim Polri tak ada indikasi mafia hukum. Hal ini disampaikan Herman usai mengikuti gelar perkara bersama Kompolnas dan internal penyidik Bareskrim Polri di Gedung Trans National Crime Center (TNCC) Mabes Polri, Rabu (21/9/2011).

Ia mengatakan, sementara hasil gelar perkara ini akan dirapatkan bersama petinggi Satgas lainnya. Hasil itu, lanjutnya, akan dijadikan pembanding dengan laporan yang disampaikan Zainal Arifin bersama kuasa hukumnya pada Satgas.

"Kami sudah punya bahan banding dari yang disampaikan oleh pengadu (Zainal) dengan yang disampaikan penyidik. Hasilnya bagaimana, nanti kami bawa dulu di rapat pleno. Baru nanti ada keterangan. Untuk sementara ini sebagai pembanding," jelasnya.

Ia pun menilai, penyidikan yang dilakukan penyidik Polri sejauh ini telah sesuai dengan prosedur. Ditanya mengenai tekanan politik dalam kasus itu, Herman mengaku pihaknya tak sampai mengarah pada hal tersebut. Mereka hanya mengidentifikasi indikasi jika adanya mafia hukum dalam kasus tersebut.

Seperti yang diketahui, pihak kuasa hukum Zainal Arifin yang dijadikan tersangka oleh Polri dalam kasus surat palsu MK, merasa ada kejanggalan dalam penanganan kasus tersebut. Zainal merasa dirinya menjadi korban, yang tanda tangannya dipalsukan oleh mantan juru panggil MK Masyhuri Hasan. Tidak terima ditetapkan menjadi tersangka, Zainal mengadukan hal ini pada Satgas dan berharap Satgas dapat memantau jika ada penyelewengan mafia hukum dalam penyidikan di Polri. Termasuk turut dalam gelar perkara bersama penyidik Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com