Tagihan Pajak Kakek Dibebankan ke Cucu

NANCY, KOMPAS.com — Kata pribahasa, tak ada yang pasti dalam hidup, kecuali kematian dan pajak! Itulah yang dihadapi seorang perempuan Perancis ketika ia menerima rekening atas nama kakeknya, yang meninggal pada 1949.

"Saya tak mengira akan mendengar apa pun tentang kakek saya, yang tak pernah saya kenal," kata Martine Courtois kepada AFP. Sebelumnya, ia membaca rekening pajak warisan tanah sebesar 13 euro (Rp 157.000) yang ditujukan kepada kakeknya, Pierre Barotte.

"Semuanya dilakukan sesuai hukum pada saat itu. Kami tak menerima tuntutan apa pun dari kantor pajak," kata Courtois yang tinggal di kota kecil Bruyeres di bagian timur Perancis.

Kantor pajak setempat menyatakan bahwa keadaannya sepenuhnya normal dan "berlaku sepanjang waktu" ketika pajak terutang tak dibayar, setelah memperhitungkan bunga dan biaya keterlambatan bayaran, yaitu lebih dari 12 euro. "Pada hari jatuh tempo, mesin pun bekerja," kata juru bicara kantor pajak yang tak ingin disebutkan jati dirinya kepada AFP. Menurut juru bicara itu, keluarga tersebut "barangkali tidak menyelesaikan semuanya mengenai warisan itu".

Penyelidikan mengenai kasus Barotte sedang dilakukan. Courtois belum membayar rekening tagihan pajak tersebut dan malah mengirim surat ke kantor pajak dengan isi, "Kakek saya meninggal pada 1949, tolong lakukan apa yang perlu saja."