Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI: Kabinet Jadi Beban Pemerintah

Kompas.com - 18/09/2011, 15:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Perubahan atau reshuffle susunan Kabinet Indonesia Bersatu II oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah keharusan untuk meningkatkan kepuasan publik yang kini merosot tajam.

Hasil survei terakhir Lingkaran Survei Indonesia (LSI), kepuasan publik terhadap pemerintahan hanya 37,7 persen. Sebanyak 44,7 persen publik menyatakan tidak puas dan 17,7 persen tidak menjawab.

Adjie Alfaraby, peneliti LSI, mengatakan, kabinet menjadi beban pemerintahan sekarang. Sulit bagi pemerintah untuk mendapatkan kepercayaan publik jika tetap mempertahankan kabinet.

"Hanya dengan mengganti beberapa menteri yang bermasalah akan menjadi momentum meraih kembali kepercayaan publik," kata Adjie saat memaparkan hasil survei di Kantor LSI di Jakarta, Minggu (18/9/2011).

Jika melakukan reshuffle, lanjut Adjie, Presiden harus lebih selektif memilih calon menteri yang diajukan partai. Pasalnya, semua menteri yang dinilai bermasalah oleh publik adalah tokoh partai politik.

"Calon dari partai politik tetap bisa diakomodasi sejauh kompeten, punya rekor leadership yang baik dan tak tercela," ucap dia.

Mengingat tak dapat lagi Yudhoyono mencalonkan sebagai presiden dalam Pemilu 2014 , Adjie menambahkan, Presiden harus menciptakan reputasi di sisa dua tahun kepemimpinannya. Bagaimana Yudhoyono akan dikenang dalam sejarah sangat tergantung dalam kerja dua tahun terakhir.

"Mulailah konsentrasi menciptakan visi pemerintahan baru. Berantas korupsi, sejahterakan rakyat, dan lindungi kaum minoritas. Carilah menteri yang sesuai dan punya kapabilitas dengan visi itu," papar Adjie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com