JAKARTA, KOMPAS.com - Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat masih menjadi sorotan publik setelah disebut Muhammad Nazaruddin, tersangka kasus suap wisma atlet Sea Games, ikut menikmati aliran dana hasil korupsi.
Anas juga disebut Yulianis, Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, sebagai komisaris PT Panahatan dan PT Berkah Alam Berlimpah, dua perusahaan dibawah Grup Permai milik Nazaruddin.
Kepada Komite Etik KPK, Yulianis membenarkan pernyataan Nazaruddin bahwa ada uang milik perusahaan yang dibawa saat Kongres Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat, tahun 2010.
Apakah KPK sudah memiliki relevansi untuk memeriksa Anas? "Nanti pada saatnya," kata Ketua KPK, Busyro Muqoddas, di Komplek Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jumat (16/9/2011).
Busyro mengatakan, pihaknya saat ini tengah menganalisis hasil pemeriksaan Angelina Sondakh, politisi Partai Demokrat yang dilakukan kemarin. "Itu biasanya diolah dulu. Tidak mungkin cepat," kata dia.
Dikatakan Busyro, pihaknya tidak akan pandang bulu dalam menangani kasus. Jika ada relevansi terkait kasus, lanjut dia, penyidik pasti akan memeriksa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.