Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersandung Gugatan Cerai, SBY Evaluasi Menpera

Kompas.com - 14/09/2011, 18:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono senantiasa melakukan evaluasi terkait kinerja jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu II. Selain kinerja, tak menutup kemungkinan faktor pribadi turut menjadi bahan evaluasi Kepala Negara.

Demikian disampaikan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi kepada wartawan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (14/9/2011). "Bisa saja jadi target sasaran," kata Sudi ketika ditanya apakah kasus pribadi seorang anggota kabinet menteri turut menjadi penilaian khusus.

Sudi mengatakan, kasus pribadi, terutama yang terkait dengan kasus hukum dan melilit jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, telah menjadi atensi Presiden. Ini seperti gugatan cerai terhadap Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa yang dilayangkan oleh istrinya, Carolina Kaluku, di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Keberadaan gugatan cerai yang termuat dalam berkas perkara di PA Jaksel dengan nomor 1859/ PDT.G/ 2011 ini dipastikan Juru Bicara Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Tama. "Iya, (pendaftaran gugatan cerainya) kemarin siang," kata Tama.

Setelah pengajuan gugatan cerai ini, pengadilan akan menjadwalkan proses sidang setelah ketua pengadilan resmi menunjuk dan mengeluarkan surat penunjuk majelis hakim (PMH) untuk menentukan ketua majelis hakim, hakim anggota, dan panitera yang menangani perkara gugatan tersebut. Namun, sebelum sidang dilakukan, pengadilan akan melakukan tahap mediasi kepada penggugat dan tergugat, yakni Carolina dan suami.

Belum diketahui apa yang menyebabkan prahara rumah tangga sehingga sang menteri harus menempuh jalur perceraian. Sebelumnya, Menpera telah membantah jika istrinya hendak menggugat cerai dirinya.

Namun, dengan gugatan cerai kali ini, bantahan sang menteri terpatahkan. Hingga berita ini ditulis, Carolina belum menjawab ketika dihubungi melalui telepon genggamnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com