Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Bakal Jadi Saksi Wafid di Persidangan

Kompas.com - 14/09/2011, 16:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng rencananya akan dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan Sekretaris Menpora nonaktif, Wafid Muharam, yang menjadi terdakwa kasus suap wisma atlet SEA Games. Hal tersebut disampaikan jaksa penuntut umum Agus Salim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (14/9/2011).

"Menteri (Andi Mallarangeng) juga perlu kesaksiannya. Namun kita, belum tahu (waktu pemeriksaannya). Nanti jika sudah tahu, kami beritahukan," katanya.

Agus menanggapi permintaan tim kuasa hukum Wafid agar menghadirkan Andi di persidangan. "Menpora Andi Mallarangeng segera dijadikan saksi dalam kasus ini. Soalnya dia sebagai pimpinan di lembaga tentu mengetahui ini," kata kuasa hukum Wafid, Ferry.

Menurut Ferry, Wafid tidak melakukan tindak pidana korupsi dalam kasus wisma atlet. Sesmenpora nonaktif itu menerima uang Rp 3,2 miliar sebagai dana talangan, bukan dana suap terkait pemenangan PT Duta Graha Indah sebagai pelaksana proyek wisma atlet.

"Itu (cek Rp 3,2 miliar) dana talangan, bukan korupsi. Lalu apakah ada masyarakat yang dirugikan dengan dana tersebut?" kata Ferry.

Wafid didakwa melakukan tindak pidana korupsi karena menerima cek senilai Rp 3,2 miliar dari Manajer Pemasaran PT DGI Mohamad El Idris dan Direktur Pemasaran PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang. Diduga, cek tersebut demi memenangkan PT DGI sebagai pelaksana proyek wisma atlet.

Dalam penyidikan kasus ini, KPK pernah memeriksa Andi sebagai saksi. Seusai diperiksa Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat itu mengaku ditanya soal penganggaran wisma atlet dan seputar kewenangannya sebagai menteri. Nama Andi juga disebut-sebut dalam persidangan tersangka kasus wisma atlet, Mindo Rosalina Manulang dan Mohammad El Idris.

Rosa, saat diperiksa sebagai terdakwa pernah mengatakan bahwa Wafid selaku Sesmenpora hanya menindaklanjuti kesepakatan menteri (Andi) dengan Muhammad Nazaruddin, mantan anggota DPR yang juga tersangka dalam kasus itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com