Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Surat Palsu MK Sarat Politisasi

Kompas.com - 07/09/2011, 14:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum berkembangnya penanganan kasus pemalsuan surat penjelasan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pemilu 2009 di wilayah Sulawesi Selatan I dinilai memperkuat dugaan adanya intervensi politik kepada Polri.

Padahal, sudah terungkap jelas siapa-siapa saja yang terlibat selain Masyhuri Hasan, mantan juru panggil MK, dan Zainal Arifin Hoesein, mantan Ketua Panitera MK ketika proses di Panja Mafia Pemilu di DPR.

Demikian dikatakan Pramono Anung Wakil Ketua DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/9/2011), ketika diminta tanggapan penanganan kasus MK di Bareskrim Polri.

"Sangat kuat politisasi. Orang awam saja gampang melihatnya. Bahkan tokoh sekaliber Pak Mahfud MD (Ketua MK) yang pertama kali membuka persoalan ini sampai geram kenapa enggak cepat diselesaikan," kata Pramono.

Pramono memberikan penilaian itu setelah melihat hanya Zainal dan Hasan yang dijadikan tersangka. Menurut dia, keduanya tidak memiliki perlindungan politik maupun kekuasaan.

"Ini semakin membuktikan bahwa wajah hukum kita tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Ini kalau dibiarkan sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan demokrasi," ucap politisi PDI-P itu.

Seperti diberitakan, berbagai pihak mengkritisi kerja Polri dalam penanganan kasus MK. Terakhir, Satuan Tugas Pemberantasan Hukum menilai ada yang janggal dalam penetapan Zainal sebagai tersangka. Satgas meminta Kepolisian tidak memihak kepentingan tertentu.

Kepala Bareskrim Polri berkali-kali menegaskan tidak ada intervensi dalam penanganan kasus itu. Menurut dia, belum cukup bukti untuk menjerat pihak pengguna surat palsu bernomor 112 tanggal 14 Agustus 2009 yakni Komisi Pemilihan Umum maupun auktor intelektualis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Nasional
    Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

    Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com