Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Investasi Swasta

Kompas.com - 07/09/2011, 02:25 WIB

Madiun, Kompas - Sekitar 8.000 orang dari Kabupaten Madiun, Jawa Timur, diperkirakan mencari pekerjaan di kota besar usai Lebaran ini. Selain itu, antusiasme masyarakat setempat untuk bekerja di luar negeri juga membeludak. Pilihan ini ditempuh karena keterbatasan lapangan kerja di daerah asal menyusul minimnya investasi swasta.

Bupati Madiun Muhtarom, Selasa (6/9) di Madiun, mengatakan telah berupaya mengundang investor swasta untuk membangun pabrik di wilayah itu dengan harapan dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Akan tetapi, keinginan tersebut sulit terlaksana karena sejumlah faktor penghambat.

Hal itu misalnya, Madiun kurang strategis bagi industri besar, apalagi yang berskala ekspor atau bahan bakunya impor karena jauh dari pelabuhan dan bandar udara internasional. ”Karena itu, investor yang bisa masuk ke Madiun adalah mereka yang industrinya mengandalkan pada potensi lokal,” ujar Muhtarom.

Menurut dia, sudah ada dua industri yang segera dibangun di Madiun, yakni industri rokok Sigaret Kretek Tangan dan pabrik sepatu di Kecamatan Wonoasri. Pabrik sepatu merupakan perluasan dari industri inti yang sudah berkembang pesat di Kabupaten Pasuruan. Kedua industri ini akan dibangun dan dioperasikan 2011.

”Jika kedua industri ini telah beroperasi, mudah-mudahan bisa menekan laju urbanisasi di Madiun,” ujar Muhtarom.

Selain itu, Madiun sebenarnya memiliki potensi untuk dikembangkan industri berbasis porang (iles-iles). Produksi porang tahun 2010 mencapai 2.721 ton dengan pendapatan Rp 5,4 miliar karena petani menjual mentah. ”Potensi pendapatan itu bisa mencapai 10 kali lipat kalau terdapat industri pengolahan porang menjadi tepung siap ekspor,” kata Muhtarom.

Babel jadi tujuan

Sementara itu, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Eko Maulana Ali mengatakan, kesempatan kerja di Babel lebih menarik dibandingkan di provinsi lain. ”Di sini asal mau kerja, lebih mudah mendapat uang dengan jumlah lebih besar dibandingkan di provinsi lain,” ujarnya.

Kepala Badan Pusat Statistik Babel Yomin Tofri menyampaikan hal senada. Babel menarik bagi pendatang terutama karena upah pekerja informal sektor properti dan pertambangan lebih tinggi dibandingkan daerah lain.

”Di Babel, upah tukang bangunan minimal Rp 100.000 per hari. Di Jawa maksimal 60 persen dari upah di sini (Babel),” ujar Yomin. (NIK/RAZ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com