Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspedisi Cincin Api, Kolaborasi Harian Kompas dan Kompas TV

Kompas.com - 06/09/2011, 14:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekspedisi Cincin Api akan menjadi hasil kolaborasi pertama antara Harian Kompas dan Kompas TV. Berbeda dengan ekspedisi-ekspedisi yang pernah dibuat Kompas sebelumnya, Ekspedisi Cincin Api dilakukan selama satu tahun penuh.

Redaktur Pelaksana Harian Kompas Budiman Tanuredjo hari Selasa (6/9/2011) menjelaskan, Ekspedisi Cincin Api ingin menggambarkan hidup di Indonesia sangat rentan dengan bencana. Ekspedisi ini mengupas tuntas kegunungapian dan melacak jejak tsunami di Indonesia.

"Ekspedisi ini mengungkapkan berbagai hal yang berkaitan dengan kegunungapian, cerita-cerita rakyat, kearifan lokal, tata ruang wilayah, dan kemampuan melakukan mitigasi bencana," jelas Budiman. "Ini bukan sekadar ekspedisi yang melintas wilayah seperti ekspedisi sebelumnya, tapi juga eksplorasi para ahli. Dan ahli yang diajak sudah menjadi langganan TV asing," lanjutnya.

Ekspedisi Cincin Api akan diawali dengan peliputan mendalam di Gunung Tambora di Nusa Tenggara. Letusan gunung ini pada April tahun 1815 mengguncang dunia dan menyebabkan Eropa tanpa musim panas.

"Liputan mendalam dan laporan khusus soal Ekspedisi Cincin Api akan dimuat di Harian Kompas mulai hari Rabu 14 September, dilanjutkan Kamis 15 September, Jumat 16 September, Sabtu 17 September. Laporan dokumenter soal Gunung Tambora akan ditayangkan di Kompas TV  hari Minggu 18 September," jelas Budiman.

Setelah lipuran soal Gunung Tambora, Ekspedisi Cincin Api akan mengupas Super Volcano Toba, Gunung Krakatau, Gunung Rinjani, Gunung Agung, Gunung Bromo.

Laporan khusus ini selain dimuat di Harian Kompas dan ditayangkan di Kompas TV, juga akan dimuat di Kompas.com dan Kompas iPad, termasuk edisi bahasa Inggris yang berbayar. Setelah itu, laporan khusus Ekspedisi Gunung Api akan dibukukan.

"Ini akan menjadi buku pertama berbahasa Indonesia yang mengupas kegunungapian di Indonesia. Selama ini riset dan literatur yang lengkap soal kegunungapian dilakukan orang asing," papar Budiman Tanuredjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Nasional
    Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

    Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com