Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UE Setujui Embargo Minyak Rezim Assad

Kompas.com - 03/09/2011, 02:38 WIB

Sopot, Jumat - Uni Eropa mengadopsi peraturan yang melarang impor minyak mentah dan gas dari Suriah. Sanksi berupa embargo terhadap ekspor minyak dan gas ke UE dimaksudkan sebagai tekanan terhadap rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Hal itu dibahas dalam rapat para menteri luar negeri UE di Sopot, Polandia, Jumat (2/9).

Para pejabat dan diplomat peserta rapat mengatakan, kontrak perdagangan yang telah ditandatangani masih bisa diteruskan hingga 15 November 2011. Setelahnya, tidak boleh ada lagi kontrak baru, atau perpanjangan kontrak. Keran impor minyak dan gas dari Suriah ditutup selama Assad berkuasa dan terus membunuh rakyat sendiri.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton di Paris, saat mengikuti pertemuan soal Libya mengatakan, ”Sanksi-sanksi baru yang keras di bidang energi akan menghambat pemasukan yang bagi rezim Bashar. Uang hasil penjualan minyak dan gas digunakan Bashar al-Assad untuk mendanai kekerasan terhadap massa prodemokrasi.”

Langkah konkret embargo dari UE itu mulai berlaku sejak hari Sabtu (3/9), ”Belanda mendukung embargo minyak dan sanksi baru UE itu,” kata Menlu Belanda Uri Rosenthal.

Embargo itu juga menyangkut larangan investasi bagi asuransi ekspor minyak. UE melarang Eropa melakukan bisnis dengan puluhan pejabat Suriah, institusi pemerintah dan militer, serta perusahaan terkait rezim. UE berharap China dan Rusia juga melakukan langkah serupa. Embargo UE itu berlaku bagi rezim, bukan rakyat Suriah.

UE juga telah memperluas daftar petinggi Suriah yang menjadi target bagi pembekuan aset dan larangan perjalanan. Ada empat pengusaha Suriah yang dituduh mendanai rezim Assad. Tiga perusahaan, termasuk bank, dimasukkan ke dalam daftar hitam yang bakal terkena sanksi dari Eropa.

”Mengingat situasi di Suriah memburuk, Dewan UE memperketat sanksi dan menerapkan larangan impor minyak ke UE,” demikian pernyataan kata UE.

AS, UE, dan negara Barat lainnya ingin Assad mengakhiri tindakan keji yang telah berjalan lima bulan. Assad didesak segera memenuhi tuntutan massa prodemokrasi dan menyerahkan kekuasaan.

2.220 tewas

PBB mengatakan, sudah lebih dari 2.200 warga tewas sejak Maret, ketika protes dimulai. Embargo minyak dan gas Suriah itu diharapkan berdampak penting bagi pemerintahan Assad. UE membeli 95 persen dari minyak Suriah, yang merupakan sumber pendapatan besar bagi Assad.

Namun, beberapa pengamat mengatakan, embargo itu tak akan berdampak karena UE mengimpor 150.000 barrel per hari, dari produksi 400.000 barrel di Suriah.

Hari Jumat, seusai salat, ribuan warga juga berencana menggelar aksi protes bertajuk ”Lebih baik mati ketimbang dihina”.

Pasukan keamanan Suriah pun menembak mati lagi enam demonstran. Insiden terbaru itu terjadi di pinggiran Damaskus, yakni di Irbin dan Hamouriya, Provinsi Deir al-Zor, dan Homs.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan dan seruan perlindungan internasional dari kekejaman rezim Assad yang telah memerintah selama 41 tahun. AS dan Inggris mendesak internasional terus memberikan sanksi untuk memaksa Assad mundur.

(REUTERS/AP/AFP/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com