Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Setengah Jam yang Menegangkan...

Kompas.com - 28/08/2011, 02:01 WIB

Untuk mengatasi lonjakan pemudik di Jakarta, Jumat (26/8) sore, Kereta Api Gajayana Lebaran diberangkatkan dari Malang sebagai kereta tambahan. Karena kereta ini tak berisi penumpang, penjagaan pun tidak dilakukan.

Namun, setibanya di Stasiun Terisi di Kabupaten Indramayu, Jabar, Sabtu (27/8), pukul 07.09, KA bernomor KA PLB 7101 A ini tiba-tiba dihadang beberapa orang yang berdiri di tengah rel.

Yodian Wiliarso selaku masinis sempat membunyikan klakson. Pemimpin perjalanan KA di Stasiun Terisi juga sempat membunyikan peluit agar orang itu menyingkir. Namun, penghadang itu justru mencoba naik ke lokomotif dan ada satu yang berhasil masuk.

Menyadari ada penumpang gelap, Yodian langsung mengirimkan pesan ke pusat pengendali Cirebon agar di stasiun terdekat nanti diturunkan.

Namun, sesampai di Stasiun Haurgeulis, kereta itu terus berjalan. Padahal, di Stasiun Haurgeulis sudah disiapkan regu pengamanan untuk menurunkan penumpang gelap.

Rupanya, penghadang itu sudah masuk ke kabin masinis dan menempelkan pisau sangkur ke dada dan leher Yodian. Penghadang itu juga membawa senjata mainan (airsoft gun) tipe FN 45 yang menyerupai senjata api asli.

Penghadang itu sambil marah-marah memaksa Yodian menjalankan kereta lagi langsung menuju Gambir tanpa berhenti di sejumlah stasiun.

Yodian pun tidak berdaya. Pada pukul 08.02, Yodian segera mengontak pengendali operasi kereta Daerah Operasi (Daop) III Cirebon meminta agar diberi aspek hijau-hijau sampai Stasiun Gambir.

Melihat kejanggalan ini, petugas kereta Daop I Jakarta mencoba memanggil masinis melalui radio lokomotif, tetapi tidak direspons. Ketika diberi sinyal berhenti, kereta itu juga mengabaikannya.

Adanya ketidakberesan baru bisa dipastikan pukul 09.08. Saat itu petugas kereta Daop I Jakarta mendapat kontak dari Yodian. Dengan suara perlahan, Yodian memberitahukan bahwa keretanya sedang disandera.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com