Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kazakhstan Terapkan Pajak Ekspor

Kompas.com - 27/08/2011, 21:55 WIB

ASTANA, KOMPAS.com — Kazakhstan, produser minyak dan gas terbesar di Asia Tengah, memutuskan tetap menerapkan pajak ekspor minyak dan gas pada tarif tertinggi, yakni 40 dollar AS per ton.

Pajak ini merupakan kebijakan fiskal, yang menjembatani tingginya produksi minyak dan gas dari Kazakhstan dengan penerimaan negara eks Uni Soviet tersebut.

"Isu menaikkan pajak ekspor minyak dan gas tidak akan diwujudkan dalam tiga tahun anggaran ke depan," ujar Menteri Keuangan Kazakhstan Bolat Zhamishev kepada Reuters di Astana, Sabtu (27/8/2011), seusai menghadiri pertemuan yang mengagendakan Peninjauan Kembali Rencana Anggaran Kazakhstan 2012-2014.

Pajak ekspor minyak dan gas dari Kazakhstan mulai diperkenalkan pada Mei 2008 ketika harga minyak dan gas internasional mencatat posisi tertinggi sepanjang sejarah, pernah menyentuh 140 dollar AS per barrel. Pajak tersebut dicabut lagi ketika harga minyak turun pada Januari 2009.

Namun, Pemerintah Kazakhstan menerapkan kembali pajak itu pada 2010 dengan tarif 20 dollar AS per ton, kemudian digandakan menjadi 40 dollar AS per ton mulai 1 Januari 2011 hingga saat ini.

Tarif itu diputuskan tetap diterapkan hingga 2014 pada Sabtu siang tadi. Kazakhstan mencatatkan produksi minyak dan gas yang meningkat dua kali lipat dalam satu dekade terakhir ini. Pada 2010, produksi minyak dan gas Kazakhstan menjadi 79,5 juta ton dalam bentuk kondensat.

Sebagai pembanding, Indonesia menargetkan produksi minyak mentah pada 2011 sebesar 945.000 barrel per hari atau sekitar 47,25 juta ton minyak, belum memperhitungkan gas.

Meskipun demikian, Indonesia tidak menerapkan pajak ekspor apa pun atas komoditas yang menghasilkan banyak penerimaan negara tersebut.

Perusahaan minyak asing mengontrol proporsi produksi minyak dan gas di Kazakhstan secara signifikan. Joint Venture Chevron dan Tengizchevroil Venture merupakan produsen minyak terbesar di Kazakhstan, sementara perusahaan asal China mengontrol seperempat produksi nasionalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com