Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Nazaruddin Bakal Antiklimaks?

Kompas.com - 26/08/2011, 13:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 yang turut menjerat mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin diperkirakan akan berujung antiklimaks, seperti kasus mafia pajak Gayus Tambunan dan kasus mantan Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji.

Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai, gejalanya sudah tampak sejak Nazaruddin berhasil dibawa pulang ke Tanah Air.

"Saya melihat gejala ingar-bingarnya lebih dominan daripada inti persoalan yang harusnya menjadi perhatian publik yang utama. Karena begitu (Nazaruddin) sampai Indonesia, gesture, cara melihatnya, cara pandangnya sudah berbeda," ungkapnya di Gedung DPR, Jumat (26/8/2011).

Politisi PDI Perjuangan ini mengaku menangkap sinyal bahwa keterangan-keterangan yang akan disampaikan Nazaruddin di depan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak akan sedahsyat pernyataan-pernyataan sebelumnya di media ketika dalam masa pelarian di luar negeri.

Dalam waktu hampir tiga bulan di luar negeri, suami Neneng Sri Wahyuni itu kerap memberikan keterangan kepada media, bahkan memunculkan diri via Skype. Nazaruddin mengungkapkan keterlibatan sejumlah petinggi Partai Demokrat dalam kasus suap wisma atlet, seperti Ketua Umum Anas Urbaningrum dan Sekretaris Dewan Pembina Andi Mallarangeng. Nazaruddin juga menyeret nama pimpinan KPK dalam dugaan pertemuan bersama sejumlah petinggi Demokrat lainnya.

Pramono memperkirakan, ujung kasus Nazaruddin akan tumpang tindih dan tak memuaskan publik. Nasibnya tak akan jauh berbeda dengan kasus Gayus, Susno, bahkan seperti kasus bail out Bank Century.

"Kasus-kasus itu kan juga muaranya tak memberikan kepuasan publik. Ini menyadarkan kita tak bisa menyerahkan seluruhnya kepada penguasa, fungsi media, aktivis harus dikuatkan," ujar Pramono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

    Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

    Nasional
    Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

    Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

    Nasional
    Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

    Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

    Nasional
    Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

    Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

    Nasional
    TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

    TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

    Nasional
    ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

    ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

    Nasional
    Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

    Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

    Nasional
    Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

    Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

    Nasional
    Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

    Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

    Nasional
    Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

    Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

    Nasional
    Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

    Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

    Nasional
    Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

    Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

    Nasional
    Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

    Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

    Nasional
    Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

    Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com