Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Langsung Harus Ditinjau Ulang

Kompas.com - 24/08/2011, 15:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah disarankan meninjau ulang mekanisme pemilihan kepala daerah secara langsung sebagaimana diatur dalam UU No 32 Tahun 2004 tentang Sistem Pemerintahan Daerah.

Dampak negatif pilkada langsung seperti maraknya praktik politik uang hingga tingginya biaya kampanye yang pada gilirannya membuat perilaku kepala daerah terpilih menjadi koruptif dianggap tak membuat rakyat sejahtera.

Guru Besar Institut Ilmu Pemerintahan dan mantan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Ryaas Rasyid mengatakan dengan memperhatikan dampak negatif pilkada langsung, pemerintah semestinya meninjau ulang pelaksanaannya. Pemerintah kata Ryaas harus menyusun kebijakan baru tentang pilkada.

"Pilihannya adalah meneruskan sistem yang ada sekarang (pilkada langsung) dengan memperketat syarat pencalonan, menghindari defisit legitimasi, menjamin absennya money politics, membersihkan KPU dari elemen-elemen yang berpotensi memanipulasi hasil pemilihan, memperkuat lembaga pengawasan, dan memperberat sanksi atas pelanggaran aturan pilkada baik terhadap calon, tim sukses, panitia kampanye, partai pendukung, KPU dan panitia pemilihan," kata Ryaas.

Jika hal tersebut tak mampu dipenuhi Ryaas menyarankan agar pemilihan kepala daerah kembali dilakukan DPRD. "Kalau semua ini tak bisa dipenuhi perlu dipertimbangkan untuk mengembalikan wewenang DPRD di dalam memilih kepala daerah.

Tentu saja pengembalian ini pun disertai berbagai syarat dan menjamin tersedianya sistem pengawasan masyarakat yang lebih ketat untuk meyakinkan semua pihak bahwa DPRD tidak akan kembali ke tradisi lamanya yang sudah terbukti rawan terhadap permainan uang," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com