Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Akui Dapat Intervensi

Kompas.com - 19/08/2011, 21:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi kerap mendapatkan intervensi dalam memberantas tindak pidana korupsi dari berbagai pihak. Wakil Ketua KPK M Jasin mengatakan, jajaran pimpinan KPK termasuk dirinya sering mendapatkan "pesanan" terkait kasus-kasus yang tengah ditangani.

Hal itu disampaikan Jasin di gedung KPK Jakarta, Jumat (19/8/2011). "Intervensinya berupa telepon, katakanlah waktu RDP (rapat dengar pendapat) misalnya pesan-pesan, semua jangan ditangani KPK, kenapa tidak dilimpahkan ke penegak hukum lain? Sering disampaikan seperti itu," kata Jasin di gedung KPK, Jumat (19/8/2011).

Namun, Jasin tidak menjelaskan lebih jauh pihak mana yang mengintervensi dan kasus mana saja yang diintervensi. Dia hanya menegaskan bahwa KPK kebal akan berbagai intervensi itu.

"Ya, banyak kasus lah. Nanti kalau saya sebutkan, timbul polemik yang berkepanjangan," ujarnya.

Saat ditanya apakah ada intervensi terhadap KPK terkait kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, Jasin hanya menjawab secara pribadi tidak pernah mendapat intervensi. Namun, dia mengaku tidak tahu apakah unsur pimpinan KPK lainnya mendapat intervensi atau tidak.

"Gak tahu kalau pimpinan yang lain. Pimpinan lain belum banyak kita bicara tentang ini. Seandainya ada intervensi, itu ada laporan dari pimpinan satu dan yang lain," ungkapnya.

Terkait kasus dugaan suap wisma atlet, disebut-sebut adanya ancaman terhadap Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah dan mantan Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja. Ancaman pembunuhan terhadap keduanya itu terungkap dari rekaman pembicaraan yang diputar Komite Etik KPK.

Diduga, ancaman berkaitan dengan penyidikan kasus wisma atlet. Komite Etik sendiri dibentuk untuk membuktikan dugaan pelanggaran kode etik oleh pimpinan KPK berdasarkan tudingan M Nazaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com