Barang Kedaluarsa Membanjir di Mamuju

MAMUJU, KOMPAS.com - Razia makanan dan minuman menjelang Hari Raya Idul Fitri yang dilakukan di Mamuju Sulawesi Barat, Jumat (19/8/2011) mendapatkan hasil yang mengagetkan. Hampir di semua toko dan kios pedagang kaki lima  di wilayah itu, ditemukan makanan dan minuman tak layak saji, alias kedaluarsa.

Sayang, pada pedagang yang kedapatan masih menjual produk kedaluarsa tersebut, hanya mendapatkan teguran lisan dari aparat yang melakukan razia. Tentu saja, teguran macam itu, hanya dianggap angin lalu oleh para pedagang.

Diduga, penjualan makanan "basi" tersebut dilakukan memanfaatkan tingginya permintaan barang menjelang lebaran. Selain menegur, petugas menyita sampel setiap jenis barang kadaluarsa.  Razia tersebut dilakukan oleh petugas gabungan dari Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Satpol PP.

"Kalau petugas serius seharusnya dirazia minimal dua sampai tiga kali. Setelah diberi waktu sepekan atau dua pekan namun masih menjual barang tak layak konsumsi langsung ditindak. Barang mereka disita dan pemiliknya dikenai sanksi," ujar Nurmala, warga Mamuju.

"Kalau Pemda mau tegas melindungi konsumen, mestinya distributor barang dari luar yang masuk ke Mamuju dirazia terlebih dahulu. Bukan pedagang kecil yang sebetulnya juga menjadi korban," ujar Wildan, pedagang kelontong di Pasar Sentral Mamuju.

Asisten II Pemkab Mamuju, Adrian Haruna mengakui lemahnya pengawasan produk makanan dan minuman hingga barang kedaluarsa masih beredar bebas. Namun Adrian berjanji, Pemda Mamuju akan meningkatkan pengawasan secara berkala.