Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FPI "Sweeping" Pasar 17 Agustus Pamekasan

Kompas.com - 18/08/2011, 18:22 WIB

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Front Pembela Islam (FPI) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tidak memberi ampun kepada sejumlah pemilik warung di pasar 17 Agustus, Pamekasan, yang memaksa membuka warung dan berjualan di bulan Ramadhan. Warung-warung tersebut diobrak-abrik karena sudah dianggap mengganggu kesucian Ramadhan.

Bersarkan pantauan di lapangan, Kamis (18/8/2011), anggota FPI melakukan tindakan dengan menendang pintu warung yang berjejer di sebelah barat pasar tradisonal tersebut. Semua orang yang sedang asyik menikmati secangkir kopi, lari tunggang-langgang berhamburan keluar dari warung saat mengetahui laskar FPI merazia tempat tersebut.

Nuriyah (47), salah satu pemilik warung yang diobrak-abrik FPI tidak mau disalahkan. Sebab bukan cuma dia sendiri yang membuka warung dan berjualan di siang hari, tapi beberapa warung lainnya ikut berjualan terutama di saat hari pasaran.

"Bukan hanya saya yang jualan, kenapa kalian tiba-tiba ngamuk di warung saya," terang Nuriah lantang. Tampaknya ocehan Nuriah tidak dihiraukan anggota FPI. Beberapa gelas dan piring di dalam warung tetap dihancurkan.

"Ini sudah tidak menghormati orang yang berpuasa," kata salah satu anggota FPI.

Aksi FPI menjadi tontonan ratusan warga yang sedang berbelanja di pasar tersebut. Maklum hari ini bertepatan dengan hari pasaran. Beberapa komentar warga menanggapi aksi tersebut. "Ngapain FPI ngamuk di warung-warung, terserah orang apa mau puasa atau tidak. Tak perlu FPI yang menjaganya," ungkap Subaidi, salah satu warga.

Setelah puas mengobrak-abrik beberapa warung, anggota FPI terlihat adu argumen dengan beberpa anggota Satuan Polisi Pamong Praja Pamekasan yang ikut dalam aksi sweeping tersebut.

FPI menilai tidak ada tindakan nyata yang dilakukan pasukan berseragam coklat tersebut. Menurut salah satu anggota FPI, sepantasnya Satpol PP memberikan sanksi tegas berupa penutupan atau angkut paksa yang tidak mematuhi peraturan daerah. Sebab mereka sudah tidak menghormati mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com