Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temani Nasir, DPR Kunjungi Nazaruddin

Kompas.com - 15/08/2011, 15:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR diberi mandat oleh pimpinan DPR untuk mendampingi keluarga dan kuasa hukum bertemu dengan tersangka dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 di Palembang, di rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Senin (15/8/2011) sore.

Kesempatan M Nasir, sepupu Nazaruddin, untuk bertemu dengan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu diberikan setelah Nasir dan pengacara Nazaruddin, OC Kaligis, menemui pimpinan DPR RI tadi siang.

Sebelumnya, OC Kaligis melaporkan soal perlakuan yang diterimanya sebagai penasihat hukum Nazaruddin saat di Kolombia maupun di Indonesia kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Ia merasa dihalang-halangi oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) untuk bertemu dengan kliennya.

"Saya usul ke pimpinan Komisi III untuk melakukan semua hak kontrol untuk proses hukum Nazaruddin. Kami juga minta pimpinan Komisi III untuk bisa menemani keluarga Nazaruddin hari ini juga bersama dengan pengacaranya bertemu dengannya," ungkap Wakil Ketua DPR  Anis Matta.

Usulan ini lalu diaminkan pula oleh pimpinan DPR lainnya, Marzuki Alie dan Pramono Anung. Menurut Marzuki, instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah jelas agar keselamatan Nazaruddin dijamin, baik fisik maupun mentalnya. Oleh karena itu, jangan dihalangi untuk bertemu dengan keluarga.

"Proses hukum dilakukan dengan seadil-adilnya, seterbuka mungkin. Harusnya KPK sebagai penegak hukum, dan Presiden sebagai kepala negara harus mendengarkan pesan ini. DPR harus melaksanakan fungsinya dalam hal ini pengawasan. Ada lembaga yang melanggar, UU menugaskan DPR untuk meluruskan. Hari ini, Komisi III akan mendampingi keluarga dan OC Kaligis untuk bertemu Nazaruddin," katanya.

Wakil Ketua Komisi III DPR  Azis Syamsuddin menyambut baik mandat tersebut. Menurut dia, Komisi bertugas pula memastikan persamaan hak hukum kepada Nazaruddin dalam statusnya sebagai anggota Dewan.

"Kami akan mendampingi pimpinan untuk menemui Nazaruddin, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban juga diminta untuk mengambil langkah-langkah pro-aktif. Kami akan koordinasi dengan LPSK untuk melakukan pengawasan," ungkap politisi Golkar ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Nasional
    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Nasional
    'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    "Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com