Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utak-atik Register Pesawat Nazaruddin

Kompas.com - 14/08/2011, 11:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —  Proses pemulangan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin ke Tanah Air,  Sabtu (13/8) lalu, telah memunculkan banyak materi perbincangan. Mulai dari yang serius dan menimbulkan perdebatan di media massa, hingga yang ringan-ringan untuk sekadar melepas ketegangan.

Pembicaraan serius seputar pemulangan Nazaruddin, misalnya terkait biaya carter pesawat untuk memulangkannya yang mencapai Rp 4 miliar, rute perjalanan pesawat yang terkesan dirahasiakan atau lamanya penerbangan.

Di tengah sejumlah materi pembicaraan serius yang sepertinya belum sepenuhnya usai dibahas itu, Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Eva Kusuma Sundari, Minggu (14/8/2011), mengutak-atik nomor register pesawat yang membawa Nazaruddin, yaitu N913PD.

"N merupakan huruf pertama nama Nazaruddin,  dan 9 selama ini dikenal sebagai angka favorit Presiden Susilo Bambang Yundhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Sementara 13 merupakan tanggal kembalinya Nazaruddin di Indonesia, yaitu 13 Agustus," kata Eva, politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.

Sementara huruf PD di akhir nomor register pesawat Gulfstream dengan 12 tempat duduk itu, lanjut Eva, di Indonesia sering dipakai sebagai singkatan Partai Demokrat.

Utak-atik nomor register itu tentunya hanya hasil "keisengan" belaka. Sebab, huruf N di awal register pesawat carter tersebut merupakan kode register penerbangan internasional untuk pesawat Amerika Serikat.

Sebagai perbandingan, register penerbangan pesawat Indonesia adalah PK, dan untuk pesawat Belanda mendapat register PH.

Namun di balik keisengan utak-atik ini, tentunya tersimpan harapan sederhana, bahwa proses hukum kasus Nazaruddin dapat dituntaskan dan tidak sekadar menjadi komoditas atau bagian dari ingar-bingar sinetron politik Indonesia. Semoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com