Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Siap Dipanggil Komite Etik KPK

Kompas.com - 12/08/2011, 15:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku siap dipanggil oleh Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memberikan keterangan terkait tuduhan M Nazaruddin, tersangka kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games 2011. Nazaruddin menuding Anas sempat bertemu dengan pimpinan KPK untuk membicarakan mengenai kasus yang menjeratnya.

"Saya siap membantu Komite Etik KPK untuk memberikan keterangan yang diperlukan," ujar Anas kepada wartawan di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Jumat (12/8/2011). Komite Etik berencana memanggil beberapa pejabat internal dan luar KPK untuk membuktikan adanya dugaan pelanggaran kode etik para pimpinan KPK seperti yang dituduhkan Nazaruddin.

Ketua Komite Etik KPK Abdullah Hehamahua mengatakan, selain Anas, beberapa anggota DPR yang akan dimintai keterangan adalah Benny K Harman, Angelina Sondakh, dan Saan Mustofa. Mereka rencananya akan dimintai keterangan pada Selasa (16/8/2011) pekan depan.

"Tapi sampai saat ini saya belum terima suratnya, tetapi kalau diundang, saya pasti datang," tambah Anas.

Dari tempat persembunyiannya, beberapa waktu lalu, Nazaruddin sempat menuding Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah bersama Ade Raharja bertemu dengan Anas Urbaningrum pada akhir Juni lalu. Dalam pertemuan itu, menurut Nazaruddin, mereka sepakat agar pengusutan korupsi wisma atlet dibatasi hanya sampai pada Nazar sebagai tersangka.

Imbalan dari kesepakatan itu, kata Nazaruddin, Demokrat akan memperjuangkan keduanya agar lolos seleksi pimpinan komisi antikorupsi periode berikutnya. Namun, mereka membantah tuduhan tersebut.

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat ini juga menuduh Wakil Ketua KPK lainnya, M Jasin, mengenal dan pernah berhubungan dengan Anas. Namun, Jasin juga membantah.

Ketua KPK Busyro Moqoddas juga tak luput dituding oleh mantan Bendahara Umum Demokrat tersebut. Busyro dituding pernah bertemu dengan petinggi Partai Demokrat. Wakil Ketua KPK lainnya, Haryono Umar, juga disebut beberapa kali bertemu dengan Badan Anggaran DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Nasional
    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Nasional
    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Nasional
    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Nasional
    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Nasional
    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Nasional
    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Nasional
    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Nasional
    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Nasional
    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Nasional
    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

    Nasional
    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Nasional
    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Nasional
    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com