Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kaki Bandung-Jakarta ala Ginan

Kompas.com - 10/08/2011, 04:19 WIB

Tanpa berkoar-koar, Deradjat Ginanjar Koemayadi, kapten tim street soccer dari Indonesia untuk Homeless World Cup 2011 di Paris, Perancis, berjalan kaki dari Bandung ke Jakarta. Hal itu dilakukan Ginan, panggilan akrabnya, sebagai rasa syukur karena timnya mendapat dana untuk berangkat ke Paris.

Hal itu dilakukan Ginanjar sejak Sabtu (6/8) pagi dengan mengawali perjalanan dari Bandung dan berakhir di Cianjur pada sore harinya. Minggu (7/8), Ginan meneruskan perjalanan yang diperkirakan selesai hingga Cipanas, Bogor. Jarak yang dia tempuh dengan berjalan kaki mencapai 135 kilometer.

Menurut humas Rumah Cemara, Kheista Leoni, Ginan ditemani enam pendamping yang menaiki sepeda motor dan mobil. Tugas mereka memantau kondisi fisik Ginan selama berjalan kaki.

Ginan adalah seorang aktivis dari Rumah Cemara yang bergerak di bidang pendampingan korban penyalahgunaan narkoba serta orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA). Dinyatakan positif mengidap HIV akibat penggunaan jarum suntik tidak steril sejak 2000, Ginan kini aktif di LSM itu untuk mengampanyekan pendampingan bagi ODHA.

Empat penderita HIV dari Rumah Cemara berkesempatan turut serta dalam Homeless World Cup 2011 di Paris yang digelar 21-28 Agustus 2011. Direncanakan rombongan bertolak ke Paris pada 18 Agustus.

Keikutsertaan Indonesia pertama kalinya karena tahun sebelumnya di Brasil gagal tampil disebabkan ketiadaan biaya. Kepastian ke Paris didapat setelah mereka mendapat sumbangan dari pihak swasta dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Rumah Cemara, ujar Kheista, memiliki program Football for Change yang menggunakan sepak bola sebagai media kampanye program mereka. Program tersebut sudah berlangsung selama dua tahun dan sebagian pemain yang juga positif HIV terpilih sebagai anggota tim street soccer Indonesia bersama empat orang lain dari LSM yang bergerak di bidang tunawisma.

Bugar

Media Relations Officer Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jawa Barat Tri Irwandi Maulana mengungkapkan, sepak bola bisa menjadi terobosan dalam memberikan penyadaran bagi masyarakat umum agar tidak memberikan stigma kepada ODHA. Dengan bertanding olahraga, bisa diketahui bahwa ODHA juga bisa beraktivitas layaknya orang biasa.

Dokter yang menangani Ginan, Melania Yusnita, mengungkapkan, kondisi Ginan dianggap cukup fit untuk melakoni jalan kaki sejauh 135 kilometer. Aktivitas tersebut juga tak akan berdampak bagi kondisi Ginan yang positif HIV.

”Yang harus diwaspadai adalah kekurangan cairan karena bisa menjurus pada menurunnya kondisi tubuh. Hal yang sama juga terjadi pada orang kebanyakan,” ujar Melania.

Menurut Melania, Ginan memiliki rekam medik yang sehat meski mengidap HIV. Jumlah partikel virus HIV yang terdeteksi masih di bawah 5.000 dan ketaatan minum obat untuk AIDS yang harus dikonsumsi teratur mencapai 90 persen. Dibantu pola hidup dan makan yang sehat, tingkat kebugaran Ginan seperti orang yang tidak mengidap HIV.

Kebugaran itu berbuah manis dengan keberhasilannya tiba di kampus Universitas Indonesia, Depok, pada Senin (8/8) pukul 21.00. Kheista menuturkan, kondisi Ginan sempat menurun karena luka di kakinya yang kemudian diperban saja. Perjuangan Ginan setidaknya bisa membuka mata masyarakat bahwa ODHA pun bisa beraktivitas seperti warga pada umumnya.

(ELD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com