Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Untungnya Lindungi Nazaruddin

Kompas.com - 05/08/2011, 22:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politk, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengakui tak ada untungnya secara politik melindungi mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin, yang kini menjadi buronan Komisi Pemberantasna Korupsi (KPK).

Oleh sebab itu, ia menepis tudingan jika pemerintah kini memberikan perlindungan politik terhadap Nazaruddin terkait tuduhan suap dalam kasus Wisma Atlet dan kasus Hambalang.  

"Untuk apa pemerintah memberikan perlindungan dan memberikan jaminan secara politis? "tanya Djoko saat Kompas mengonfirmasikan kemungkinan Nazaruddin yang kini seolah-olah hilang seperti ditelan bumi berada di bawah perlindungan pemerintah, Kamis (4/8/2011) malam lalu di Jakarta.

Menurut Djoko, sejak awal komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jelas. Yaitu, secara tegas  dan persuasif untuk membawa pulang Nazaruddin ke Indonesia untuk menghadapi proses hukum terkait kasus Wisma Atlet maupun kasus Hambalang.

"Presiden sudah menginstruksikan Kepolisian Negara RI (Polri) agar menangkap Nazaruddin. Bahkan, terakhir pun Presiden mengimbau Nazarudin untuk pulang dan kembali ke Indonesia. Itu, bentuk komitmen Presiden untuk pemberantasan korupsi," tambah Djoko.    

Djoko mengakui, tidak mungkin Polri harus setiap hari memberikan laporan kepada publik mengenai keberadaan Nazaruddin yang akan ditangkapnya.

"Tentu tidak taktik dan strategis. Apalagi kalau orangnya belum ketangkap dan belum ada titik terang. Tidak usah khawatir, Polri pasti akan memaparkan ke masyarakat jika memang sudah di tangan. Kita semua, kan, berharap Polri bekerja profesional dan sesuai aturan," lanjut Djoko.

Oleh sebab itu, kata Djoko, pers pun harus membantu melaporkannya secara proporsional. "Jangan membuat spekulasi sendiri-sendiri," jelas Djoko.

Dengan alasan berobat, Nazaruddin meninggalkan Indonesia menuju Singapura, sehari sebelum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeluarkan pencegahan ke luar negeri.

Nazaruddin diduga terlibat dalam suap kasus Wisma Atlet dengan tersangka Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam dan tiga pengusaha lainnya.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

    Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

    Nasional
    Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

    Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

    Nasional
    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Nasional
    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Nasional
    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Nasional
    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Nasional
    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    Nasional
    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Nasional
    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com