Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sah untuk Dicalonkan

Kompas.com - 04/08/2011, 12:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perencanaan Strategis pada Solidaritas Masyarakat Indonesia untuk Keadilan (SMIK), Robertus Robet, menilai, dukungan Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) terhadap Sri Mulyani Indrawati untuk maju sebagai calon presiden RI pada Pemilu 2014 adalah langkah yang sah dalam era demokrasi.

Bahkan, pencalonan Mantan Menteri Keuangan itu memperlihatkan terobosan politik yang positif untuk memberikan alternatif pemimpin nasional. "Langkah Partai SRI itu justru mempelopori keberanian untuk secara terbuka dan sejak awal menunjukkan posisi dan usulan kandidat presiden. Dengan begitu, rakyat sedari awal bisa meneliti, mengamati, dan mengeveluasi aspirasi itu," katanya di Jakarta, Kamis (4/8/2011).

Pendapat itu disampaikan untuk menanggapi Partai SRI yang telah mendaftarkan diri ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Rabu lalu. Partai ini menegaskan, bakal mengusung Sri Mulyani sebagai calon presiden 2014.

Menurut Robertus Robet, yang juga menjadi redaktur situs Sri Mulyani.net, Sri Mulyani layak memimpin negeri ini. Pertimbangannya, perempuan itu adalah warga negara Indonesia yang terus aktif mengabdi dan membuktikan mampu bertahan dalam tekanan, sambil kokoh mempertahankan prinsip-prinsip etika publik.

Dia juga memiliki reputasi internasional sehingga bersesuaian dengan kebutuhan Indonesia untuk membangun pengaruh dan kekuatan baru dalam globalisasi sebagai negara bangsa. Selain itu, dia punya kapabilitas kepemimpinan yang kuat.

Pengalamannya selaku pejabat World Bank secara tidak langsung menunjukkan kemampuannya untuk memimpin negara. Soal keterkaitan Sri Mulyani dengan bailout Bank Century senilai Rp 6,7 triliun, lanjut Robet, itu dilakukan untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia.

Perihal persoalan hukumnya, hingga hari ini KPK jelas-jelas menyatakan tidak menemukan pelanggaran hukum oleh Sri Mulyani. Semuanya harus dilihat secara utuh dan jujur. "Cuma ada beberapa politisi partai tertentu yang berusaha menjegal dia dengan memaksakan kehendak bahwa Sri Mulyani mesti salah," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Nasional
    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Nasional
    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Nasional
    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Nasional
    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Nasional
    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Nasional
    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Nasional
    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Nasional
    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Nasional
    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    Nasional
    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Nasional
    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Nasional
    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com