Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Alie Pantas Dievaluasi

Kompas.com - 03/08/2011, 19:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terus berulangnya pernyataan yang kontroversial dari Ketua DPR RI Marzuki Alie menuai kegemasan para anggota Dewan. Marzuki dinilai tidak sadar akan perannya sebagai pemimpin DPR yang juga berfungsi sebagai juru bicara legislatif dan mewakili seluruh anggota Dewan.

Anggota Komisi I DPR RI, Teguh Juwarno, menegaskan, performa Marzuki Alie memang sudah patut untuk dievaluasi. "Kita selama ini tak pernah lakukan (evaluasi) itu karena kita menghormati fatsun bahwa pimpinan DPR itu diberikan ke partai pemenang pemilu. Tapi sekarang, menurut saya pribadi, evaluasi itu sudah penting untuk dilakukan," ujarnya di Gedung DPR RI, Rabu (3/8/2011).

Politisi PAN ini mengatakan, fraksi-fraksi harus menanggalkan rasa tak nyaman ketika menerobos fatsun terkait hak Demokrat sebagai partai pemenang pemilu yang mendasari pemberian kursi kepada Marzuki Alie. Sudah saatnya fraksi-fraksi mengirimkan sinyal peringatan kepada Marzuki dan empat wakilnya yang lain akan perannya sebagai juru bicara Dewan.

Oleh karena itu, lanjutnya, pimpinan seharusnya tidak bisa berbicara seenaknya sendiri dengan mengesampingkan status yang melekat padanya sebagai pimpinan Dewan.

Pimpinan harus menyadari bahwa pernyataan dan komentar-komentar yang dilontarkan bisa menjadi representasi sikap DPR yang kemudian berkembang di publik. "Saya tegaskan itu kan suara DPR. Ini jangan keliru. Pernyataan dia (Marzuki) yang kontroversial kan sudah berulang juga dalam berbagai kasus. Pernyataan-pernyataannya tidak mencerminkan bahwa dirinya adalah jubir kolektif lembaga ini. Lalu, ketika kemudian ada pernyataan yang kritis dari publik, lalu beliau salahkan media," tambahnya.

Menurut Teguh pula, ini saatnya publik melakukan penilaian meski DPR akan melakukan evaluasi terhadap pimpinannya. Teguh sendiri akan membawa keberatan ini dalam rapat Fraksi PAN dan mengusulkan untuk dibawa dalam rapat konsultasi antarfraksi.

Jika fraksi-fraksi lain bersatu, Teguh berharap Demokrat dapat mempertimbangkan kembali Marzuki atau memberikan peringatan keras kepada Marzuki sehingga pernyataan-pernyataan kontroversialnya tidak lagi terulang.

Teguh juga tak menyalahkan jika memang rencana pengajuan mosi tidak percaya terhadap Marzuki terus bergulir. "Kalau sudah tidak nyaman dengan kepemimpinan Pak Marzuki, silakan saja," katanya.

Marzuki Alie menuai kontroversi seusai menyampaikan pernyataan terkait wacana pemaafan bagi para koruptor dan pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika memang Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK tak menemukan calon yang kredibel untuk memimpin KPK. Pernyataan ini tercatat sebagai pernyataan kesekian yang menuai protes publik karena dinilai tidak patut untuk disampaikan seorang pemimpin Dewan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com