Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Masih Dibutuhkan

Kompas.com - 02/08/2011, 05:08 WIB

Jakarta, Kompas - Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Jakarta, Senin (1/8), menegaskan, Komisi Pemberantasan Korupsi masih dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemberantasan korupsi. Karena itu, semua pihak harus mendukung dan mengoptimalkan keberadaan KPK.

”KPK adalah lembaga ad hoc yang sangat dibutuhkan di negara ini untuk memberantas korupsi. KPK adalah lembaga yang memiliki peran mendukung, memberdayakan, dan berkoordinasi dengan kepolisian dan kejaksaan, yang memang memiliki tugas untuk memberantas korupsi. Jadi, KPK harus tetap didukung dan dioptimalkan,” kata Julian saat ditanya tanggapan Presiden terkait pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie tentang pembubaran KPK dan pemaafan koruptor.

Bilamana dalam pelaksanaan perannya ada hal-hal yang dinilai tidak sesuai dengan aturan, kata Julian, itu tidak berarti KPK harus dibubarkan. Tentu ada koreksi yang bisa dilakukan.

Istana juga menilai, pernyataan Marzuki disampaikan dalam kapasitas pribadi, bukan sebagai Ketua DPR. Ia juga berhak berbeda pendapat.

Bernilai positif

Secara terpisah, Koordinator Nasional Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai, ide Marzuki tentang pembubaran KPK dan pemaafan koruptor bernilai positif bagi gerakan antikorupsi. Pernyataan itu semestinya memantik simpati publik untuk terus mengobarkan semangat perlawanan terhadap praktik koruptif. Pernyataan Marzuki menjadi peringatan supaya DPR memilih calon terbaik untuk memimpin KPK pula.

”Jika DPR nanti memilih pimpinan KPK yang kacau, pernyataan Marzuki menjadi terkonfirmasi bahwa memang ada upaya sistematis dari parpol untuk melemahkan KPK,” kata Sebastian, Senin, di Jakarta. DPR jangan main-main saat memilih calon pimpinan KPK jika tak mau dinilai ingin membubarkan KPK.

Ia mengakui, yang paling rawan dalam proses seleksi calon pimpinan KPK di DPR bukan lagi integritas dan kapasitas calon. Tantangan bagi calon pimpinan KPK adalah menghadapi ancaman kooptasi oleh parpol. Saat ini proses pemilihan calon pimpinan KPK masih berlangsung.

Sebastian mengakui, KPK belum sepenuhnya memenuhi harapan besar dari masyarakat. Dukungan masyarakat atas persoalan yang membelit KPK juga tak sebesar sebelumnya.

Meski tetap mendukung, publik kini menjadi bertanya-tanya mengenai kredibilitas KPK, terlebih setelah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menuding pimpinan dan pejabat di KPK melakukan penyimpangan. Mereka disebutkan melakukan pertemuan dengan Nazaruddin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com