Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busyro: Johan Tetap Kabiro Humas KPK!

Kompas.com - 26/07/2011, 19:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menolak permohonan pengunduran diri yang diajukan Johan Budi, Kepala Biro Humas KPK. Ketua KPK Busyro Muqoddas menyampaikan, alasan Johan mengundurkan diri karena ingin lebih fokus mengikuti seleksi calon pimpinan KPK tidak dapat diterima.

"Mengikuti seleksi pimpinan KPK kan bisa diteruskan dengan pekerjaan yang ada sekarang sebagai Kepala Biro Humas KPK yang track record-nya selama ini clear, kinerjanya juga bagus," kata Busyro di Gedung KPK Jakarta, Selasa (26/7/2011).

Menurut Busyro, pihaknya menghormati proses seleksi pimpinan KPK yang tengah diikuti Johan. "Johan Budi tetap sebagai Kepala Biro Humas KPK," ucap Busyro.

Sebelumnya, Johan Budi menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya di KPK saat ini. Alasannya, Johan ingin lebih fokus mengikuti seleksi calon pimpinan KPK. Hal itu disampaikan Johan dalam jumpa pers di Gedung KPK, Selasa (26/7/2011).

Seperti diketahui, Johan lolos dalam seleksi tahap pertama calon pimpinan (capim) KPK. Senin (25/7/2011) kemarin, mantan jurnalis itu mengikuti seleksi tahap kedua berupa ujian penulisan makalah. Selain itu, Johan mengaku akan lebih siap diperiksa Deputi Pengawasan Internal KPK jika dia mundur dari jabatannya.

Deputi Pengawas Internal KPK bertugas memeriksa Johan terkait tudingan M Nazaruddin, tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Nazaruddin menyebutkan bahwa Johan turut hadir dalam pertemuan antara Nazaruddin dan Ade Rahardja, Deputi Penindakan KPK.

Terkait pemeriksaan internal terhadap Johan itu, Busyro mengatakan bahwa pemeriksaan tersebut tidak mengurangi posisi Johan Budi di KPK. "Malah Pak Johan Budi lebih dulu melaporkan kepada Pak Handoyo (Deputi Pengawas Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK) ketika ada berita seperti itu. Johan mengatakan, 'Silakan diperiksa'," ungkap Busyro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com