Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Aneh, Demokrat Banyak Masalah

Kompas.com - 24/07/2011, 16:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu inisiator Partai Demokrat, Baharuddin Tonti, menyatakan tak heran jika partai yang pernah ikut digagasnya ini didera banyak persoalan. Sebabnya, ia menilai, semangat awal pendirian partai telah hilang.

Ia mengungkapkan, Partai Demokrat didirikan di atas tiga landasan, yaitu nasionalis, religius, dan humanis. Namun, sejak kongres di Bali pada 2005, ketiganya hilang dan diganti dengan ikon burung rajawali. Sejumlah inisiator juga tak bertahan lama sampai sekarang.

"Jadi, yang memahami dan menjiwai tiga huruf kata itu, saya enggak temui lagi. Jadi, sekarang situasi pada seperti ini, enggak aneh karena basisnya sudah enggak ada, entah melayang ke mana," ungkapnya dalam diskusi mingguan di Doekoen Cafe, Jakarta, Minggu (24/7/2011).

Hal ini pun, menurutnya, semakin diperburuk dengan fakta bahwa Demokrat bukanlah partai kader, tapi partai massa. Demokrat kurang memberi perhatian pada pembinaan kader-kader partai. Banyaknya massa pendukung Demokrat sehingga partai itu menang pada Pemilu 2009 tak lebih dari simpatisan massa mengambang yang akan dengan mudah pindah ke partai lain jika merasa tidak puas.

Berbeda dengan Golkar dan PKS. Dua partai ini dinilainya mampu menciptakan kader-kader melalui pola pembinaan yang baku. Di Demokrat, kata dia, banyak kader-kader awal partai yang hengkang karena dinamika politik yang tak lazim.

Ia mencontohkan, Ketua DPP Partai Demokrat Taufik Effendi pernah akan mengajukan diri menjadi calon Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres 2005. Namun, Taufik mengurungkan niatnya karena ada "telepon khusus" dari petinggi partai. "Inilah gambaran kondisi Partai Demokrat," tandasnya.

Partai Demokrat memang tengah digoncang badai politik. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Nazaruddin yang kini buron melontarkan sejumlah tuduhan kepada sejumlah kader Demokrat terkait aliran dana suap.

Selain Nazaruddin, pengurus teras Partai Demokrat lainnya, Andi Nurpati, juga tersandung masalah hukum terkait dugaan surat palsu Mahkamah Konstitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com